Bahasa Mpur
Tampilan
Mpur atau Amberbaken (juga dikenal dengan nama Kebar, Ekware, dan Dekwambre), adalah salah satu bahasa di Papua Barat Daya. Bahasa ini tidak berkerabat dekat dengan bahasa apa pun. Meski Ross (2005) mengelompokkannya ke dalam rumpun bahasa Papua Barat berdasarkan kesamaan kata gantinya.[1][2], Ethnologue dan Glottolog mengelompokkannya sebagai bahasa isolat.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b Amberbaken di Ethnologue (ed. ke-18, 2015)
- ^ a b Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Mpur". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History.
- ^ "Bahasa Mpur". www.ethnologue.com (dalam bahasa Inggris). SIL Ethnologue.
Kepustakaan
[sunting | sunting sumber]- Ross, Malcolm (2005). "Pronouns as a preliminary diagnostic for grouping Papuan languages". Dalam Pawley, Andrew; Attenborough, Robert; Hide, Robin; Golson, Jack. Papuan pasts: cultural, linguistic and biological histories of Papuan-speaking peoples. Canberra: Pacific Linguistics. hlm. 15–66. ISBN 0858835622. OCLC 67292782.
|
Bahasa-bahasa di Kalimantan * | |
---|---|
|
|
|
Bahasa-bahasa di Papua * | |
---|---|
|
1 Kreol • 2 Bahasa isyarat • 3 Bahasa isolat • 4 Bahasa Pidgin • 5 Tidak diklasifikasikan
a juga dituturkan di Malaysia dan/ Brunei Darussalam. • b juga dituturkan di Timor Leste, Papua Nugini dan/ negara-negara Oseania lainnya.
Italik: Bahasa punah atau bahasa mati.
*Catatan: Kalimantan dan Papua di sini hanya yang termasuk dalam teritori Indonesia.