Svoboda | Graniru | BBC Russia | Golosameriki | Facebook
Academia.eduAcademia.edu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia internet memegang peranan penting dalam penyebaran informasi secara umum dan juga pada dunia pendidikan. Perkembangan sistem informasi dalam internet dirasakan sangat membantu dalam mengembangkan berbagai hal termasuk informasi akademik secara khusus buat SMA Negeri 2 Pangururan. Dalam hal ini pengolahan data dan menampilkan data (output), berbentuk informasi pelaporan nilai dan absensi siswa dari sekolah kepada semua lapisan masyarakat. SMA Negeri 2 Pangururan salah satu sekolah yang belum memiliki sistem informasi, ini dirasa sangat memerlukan sistem informasi akademik guna memberikan kemudahan baik kepada pengajar dalam menginformasikan pelaporan keaktifan siswa. Dengan absensi keaktifan siswa dapat diinformasikan dengan cepat. Berdasarkan uraian di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa sistem informasi sangat diperlukan dalam dunia pendidikan khususnya yang menyangkut akademik kesiswaan. Sebagai contoh dengan memanfaatkan system komputerisasi yang diolah dengan menggunakan bahasa pemrograman visual basic net serta database MySQL dapat dijadikan sebagai sarana informasi bagi siswa dan pengajar mengenai pelaporan data nilai dan data keaktifan siswa. Oleh sebab itu penulis tertarik membuat judul Sistem Informasi Akademik Pada SMA Negeri 2 Pangururan Menggunakan Program Visual Basic Net. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka yang menjadi perumusan masalah adalah : Bagaimana merancang dan membuat Sistem Informasi Akademik di SMA Negeri 2 Pangururan dengan menggunakan visual basic net ? Bagaimana mengumpulkan data nilai, data absensi ? Bagaimana membuat laporan data nilai siswa dan data absensi ? 1.3 Ruang Lingkup Masalah Adapun maksud dan tujuan Tugas Akhir ini tidak menyimpang dari pokok permasalahan maka perlu dibuat ruang lingkup masalah penelitian sebagai berikut : Menyangkut pengolahan data nilai siswa dan data absensi siswa dari pengajar kepada bagian administrasi secara langsung Informasi yang dihasilkan adalah laporan data nilai siswa, dan laporan data absensi siswa 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah membangun sistem informasi akademik menggunakan visual basic net yang dapat digunakan sebagai salah satu fasilitas di SMA Negeri 2 Pangururan untuk penyajian informasi kepada siswa mengenai data nilai dan data absensi serta menyajikan informasi kepada user mengenai daftar pegawai, daftar pengajar, daftar kelas serta daftar jadwal mata pelajaran. 1.5 Manfaat Penelitian Sistem informasi akademik berbasis visual basic net ini merupakan suatu sistem yang sangat penting untuk menunjang kecepatan dan ketepatan dalam penyajian informasi tentang perkembangan pendidikan siswa. Jadi, manfaat dari penelitian: Mempermudah dan mempercepat pekerjaan dalam menyajikan informasi data nilai siswa Mempermudah dan mempercepat pekerjaan dalam menyajikan informasi data absensi siswa Memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan Tugas akhir Diploma III (D3) jurusan Manajemen Informatika Menemukan cara pemecahan masalah yang tepat dalam pengolahan informasi pada SMA Negeri 2 Pangururan. Mengetahui sistem akademik pada SMA Negeri 2 Pangururan. 1.5 Metode Penelitian Untuk mewujudkan maksud penelitian ini, metodologi penelitian yang digunakan penulis adalah sebagai berikut : 1. Penelitian Lapangan (Field Research) Metode penelitian ini dilakukan langsung pada objek penelitian, data serta keterangan yang dikumpulkan dilakukan dengan cara : a. Pengamatan (Observation) Dalam hal ini penulis melakukan pengamatan untuk mendapatkan data secara umum dengan melihat langsung, mengamati dan mencatat sistem yang sedang berjalan saat ini serta melihat format-format dilakukan selama ini. b. Wawancara (Interview) Dalam hal ini penulis melakukan wawancara untuk melengkapi bahan yang sudah ada selama observasi. Penulis melakukan tanya jawab kepada staf (pegawai SMA Negeri 2 Pangururan) yang berkaitan dengan sistem yang sedang diteliti. Penelitian Perpustakaan (Library Research) Penelitian perpustakaan adalah penelitian dengan sumber-sumber perpustakaan. Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan landasan teori yang memadai dalam penyusunan tugas proposal ini, dalam hal ini data dan keterangan dikumpulkan dari sumber-sumber seperti buku-buku teks, bacaan-bacaan, bahan-bahan perkuliahan serta materi-materi lainnya yang berhubungan masalah yang ditinjau dalam penyusunan proposal ini. 1.6 Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan laporan penelitian atau skripsi terdiri dari 5 bab, dan diuraikan sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini menjelaskan secara singkat latar belakang pemilihan judul, perumusan masalah, ruang lingkup masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode pengumpulan data dan sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN Pada bab ini menjelaskan mengenai sejarah berdirinya SMA NEGERI 2 PANGURURAN, Struktur Organisasi, Uraian Tugas, Wewenang, dan Tanggung Jawab. BAB III : LANDASAN TEORI Pada bab ini menjelaskan mengenai pengertian sistem informasi, pengertian desain dan implementasi, administrasi umum, dan sejarah singkat visual basic net. BAB IV : EVALUASI SISTEM Bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem, rancangan file dan rancangan program. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dan saran pembahasan penelitian.
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengolahan Data Pengolahan data (data processing) adalah manipulasi dari data ke dalam bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti berupa suatu informasi.Pengelolaan data meliputi kegiatan menyiapkan data sampai mengeluarkan hasil pengelolaan data. 3.1.1 Defenisi Data Menurut Jogiyanto (1999:3) data adalah kumpulan kejadian yang diangkat dari suatu kenyataan. Data dapat berupa angka – angka, huruf – huruf atau symbol – simbol khusus atau gabungan darinya. Data mentah masih belum bisa bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Menurut James A. O’Brien (2005:37) data adalah sumber daya penting organisasi yang perlu dikelola seperti mengelola asset penting dalam bisnis lainnya. Saat ini, perusahaan tidak dapat bertahan hidup atau berhasil tanpa data yang berkualitas mengenai operasi internal dan lingkungan eksternal mereka. 3.1.2 Siklus Pengolahan Data Suatu proses pengolahan data terdiri dari 3 tahapan dasar, yang disebut dengan siklus pengolahan data (data processing cycle), yaitu input, processing,dan output. INPUT INPUT PROCESSING Gambar 3.1 Siklus Pengolahan Data Sumber : Jogiyanto H.M, Pengenalan Komputer, 1999. Tiga tahap dasar dari siklus pengolahan data tersebut dapat dikembangkan lebih lanjut. Siklus pengolahan data yang dikembangkan (expanded data processing cycle) dapat ditambahkan tiga atau lebih tahapan lagi, yaitu origination, storage, dan distribution. Distribution Output Processing Origination Input Output Gambar 3.2 Siklus Pengolahan Data yang Dikembangkan Sumber : Jogiyanto H.M, Pengenalan Komputer, 1999. Origination. Tahap ini berhubungan dengan proses dari pengumpulan data yang biasanya merupakan proses pencatatan (recording) data ke dokumen dasar. Input. Tahap ini merupakan proses memasukkan data ke dalam proses komputer lewat alat input (input device). Processing. Tahap ini merupakan proses pengolahan dari data yang sudah dimasukkan oleh alat pemroses (processing device) yang dapat berupa menghitung, membandingkan, mengklasifikasikan, mengurutkan, mengendalikan atau mencari di storage. Output. Tahap ini merupakan proses menghasilkan output dari hasil pengolahan data ke alat output (output device), yaitu berupa informasi. Distribution. Tahap ini merupakan proses dari distribusi output kepada pihak yang berhak dan membutuhkan informasi. Storage. Tahap ini merupakan proses perekaman hasil pengolahan ke simpanan luar (storage). Hasil dari pengolahan yang disimpan di storage dapat dipergunakan sebagai bahan input untuk proses selanjutnya. Pada gambar tampak adanya 2 buah anak panah yang berlawanan arah menunjukkan hasil pengolahan ddapat disimpan di storage dan dapat diambil kembali untuk proses pengolahan data selanjutnya. 3.2 Sistem 3.2.1 Pengertian Sistem Menurut Jogiyanto H.M, (2007:34) Sistem (System) dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan dengan pendekatan komponen. Dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur – prosedur yang mempunyai tujuan tertentu. Contoh sistem yang didefinisikan dengan pendekatan prosedur ini adalah sistem akuntansi. Sistem ini didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur penerimaan kas, pengeluaran kas, penjualan, pembelian dan buku besar. Dengan pendekatan komponen, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu. Contoh sistem yang didefinisikan dengan pendekatan ini misalnya adalah sistem komputer yang didefinisikan sebagai kumpulan dari perangkat keras dan perangkat lunak. 3.2.2 Karakteristik Sistem (Menurut Jogiyanto H.M, 1999:684) Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu : Batas Sistem (Boundary) , merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut. Lingkungan Luar Sistem (Environment) , lingkungan luar dari sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energy dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem. Penghubung Sistem (Interface) , penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berinteraksi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan. Masukan Sistem (Input) , masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal Input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Keluaran Sistem (output) , keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem. Pengolah Sistem (Process) , suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagian pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain yang menjadi keluaran berupa barang jadi. Sasaran Sistem (objective) , suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. 3.2.3 Komponen-komponen Sistem Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian – bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu yang lebih besar yang disebut dengan supra system. 3.2.4 Systems Development life Cycle (SDLC) Menurut Jogiyanto H.M, (2007: 433) Metode siklus hidup pengembangan sistem atau sistem development life cycle (SDLC) mempunyai beberapa tahapan. Sesuai dengan namanya, SDLC dimulai dari suatu tahapan sampai tahapan terakhir dan kembali lagi ketahapan awal membentuk suatu siklus atau daur hidup. Tahapan-tahapan dalam metode SDLC adalah sebagai berikut ini : Analisis sistem (system analysis) Studi Pendahuluan Studi Kelayakan Mengidentifikasikan permasalahan dan kebutuhan pemakai Memahami sistem yang ada Menganalisis hasil penelitian Perancangan sistem (system design) Perancanangan awal Perancangan rinci Implementasi sistem (system implementation) Operasi dan perawatan sistem (system operation and maintenance). 3.3 Informasi 3.3.1 Konsep Dasar Informasi Menurut Jogiyanto H.M (1999:683) Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi, sehingga informasi ini sangat penting di dalam suatu organisasi. Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh. Keadaan dari sistem dalam hubungannya dengan keberakhirannya disebut dengan istilah entropy. Informasi yang berguna bagi sistem akan menghindari proses entropy tersebut yang diesbut dengan negative entropy atau negentropy. Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal atau data-item. Data adalah kenyataaan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat yang tertentu. Di dalam dunia bisnis, kejadian-kejadian yang sering terjadi adalah perubahan dari suatu nilai yang disebut dengan transaksi. Kesatuan nyata (fact) adalah berupa suatu obyek nyata seperti tempat, benda, orang dan yang betul-betul ada dan terjadi. Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi , penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus atau ada yang menyebutnya dengan istilah siklus pengolahan data (data processing cycles). Proses (Model) Output (Information) Input (Data) Proses (Model) Data (Ditangkap) Penerima Hasil Tindakan Keputusan Tindakan Gambar 3.3 Siklus Informasi Sumber : Jogiyanto H.M, Pengenalan Komputer, 1999. Adapun fungsi-fungsi informasi adalah sebagai berikut : Untuk meningkatkan pengetahuan bagi si pemakai. Untuk mengurangi ketidakpastian dalam proses pengambilan keputusan pemakai. Menggambarkan keadaan yang sebenarnya dari sesuatu hal. Informasi yang berkualitas harus akurat, tepat pada waktunya dan relevan. Akurat Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan . Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut. Tepat pada waktunya Berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi. Saat ini mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya informasi tersebut di dapat, sehingga diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya. Relevan Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakaianya. Misalnya informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. 3.4 Sistem Informasi 3.4.1 Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi dapat merupakan kombinasi teratur apapun dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Orang bergantung pada sistem informasi untuk berkomunikasi antara satu sama lain dengan menggunakan berbagai jenis alat fisik (hardware), perintah dan prosedur pemrosesan informasi (software) , saluran komunikasi (jaringan) , dan data yang disimpan (sumber daya data) sejak permulaan peradaban. (James A. O’Brien, 2005:12). Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan yang cerdik. (Jogiyanto H.M, 1999:700). 3.4.2 Jenis – Jenis Sistem Informasi Secara konsep, aplikasi sistem informasi yang diimplementasikan dalam dunia bisnis saat ini dapat diklasifikasikan dalam beberapa cara. Contonhya, beberapa jenis sistem informasi dapat diklasifikasikan sebagai sistem informasi operasi atau manajemen. Sistem informasi selalu dibutuhkan untuk memproses data yang dihasilkan oleh dan digunakan dalam operasi bisnis. Sistem pemrosesan transaksi , memproses data yang dihasilkan dari transaksi bisnis, memperbarui database operasional, dan menghasilkan dokumen bisnis. Contoh : pemrosesan penjualan dan persediaaan serta sistem akuntansi. Sistem pengendalian proses , mengawasi dan mengendalikan berbagai proses industrial. Contoh : penyulingan minyak, produksi tenaga listrik, dan sistem produksi baja. Sistem kerja sama perusahaan , mendukung komunikasi dan kerjasama tim, kelompok kerja, dan perusahaan. Contoh : e-mail, forum bincang, dan sistem kelompok konferensi video. 3.5 Akademik Kata akademik berasal dari bahasa Yunani yakni academos yang berarti sebuah taman umum (plasa) di sebelah barat laut kota Athena. Nama Academos adalah nama seorang pahlawan yang terbunuh pada saat perang legendaries Troya. Pada plasa inilah filosof Socrates berpidato dan membuka arena perdebatan tentang berbagai hal. Tempat ini juga menjadi tempat Plato melakukan dialog dan mengajarkan pikiran-pikiran filosofinya kepada orang-orang yang datang. Sesudah itu, kata acadomos berubah menjadi akademik, yaitu semacam tempat perguruan. Para pengikut perguruan tersebut disebut academist, sedangkan perguruan semacam itu disebut academia. Berdasarkan hal ini, inti dari pengertian akademik adalah keadaan orang-orang bisa menyampaikan dan menerima gagasan, pemikiran, ilmu pengetahuan, dan sekaligus dapat mengujinya secara jujur, terbuka, dan leluasa http://diggipdf.com/documents/pengertian_akademik/ 3.6 Analisa Sistem Analisa sistem memiliki tahapan yang dilakukan setelah tahapan perencanaan sistem (system planning) dan sebelum tahap desain sistem (system design). Tahap analisa merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan dalam tahapan ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya. Selain tahapan-tahapan sistem, analisis sistem juga mempunyai langkah-langkah yang dilakukan dalam mendefinisikan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan di tahap perencanaan sistem. Berikut adalah langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analisis sistem : Identify, yaitu mengidentifikasi masalah. Understand, yaitu memahami dari kerja sistem yang ada. Analyze, yaitu menganalisis sistem. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis. 3.6.1 Definisi Analisa Sistem Menurut Jogiyanto (2005 : 34), analisis sistem yaitu penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya. 3.7 Perancangan Sistem Setelah tahap analisa sistem selesai dilakukan, maka analisa sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan dan memasuki tahap perancangan sistem atau desain sistem. Desain sistem dapat dibagi dalam dua bagian, yaitu desain sistem secara umum (general system) dan desain sistem terinci (detailed system). Menurut Robert J. Varzello dan John Reuter III (2005), desain sistem adalah tahap setelah analisa dari siklus pengembangan sistem, pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi, menggambarkan bagaimana suatu sistem itu dibangun. Menurut John Burch dan Gary Grudnitski (2001), desain sistem adalah penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi. Menurut Goerge M. Scott (2005), desain sistem adalah menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang harus diselesaikan, tahap ini menyangkut mengkonfigurasi dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem sehingga setelah instalasi dari sistem akan benar-benar memuaskan rancang bangun yang telah ditetapkan pada akhir tahap analisa sistem. Dengan demikian desain sistem dapat diartikan sebagai berikut : Tahap setelah analisa dari siklus pengembangan sistem. Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional. Persiapan untuk rancang bangun. Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk. Dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi. Termasuk menyangkut mengkonfigurasi dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem. 3.7.1 Alat Bantu Perancangan Sistem Berikut ini adalah alat bantu perancangan sistem yaitu : A. Data Flow Diagram (DFD) Data flow diagram atau diagram aliran data adalah suatu jaringan yang menggambarkan suatu sistem komputerisasi, manualisasi atau gabungan dari keduanya, yang penggambarannya disusun dalam bentuk kumpulan komponen sistem yang saling berhubungan sesuai prosedur. Keutuhan DFD adalah memungkinkan untuk menggmabarkan sistem dari level yang paling tinggi kemudian menguraikannya menjadi level yang lebih rendah (dekomposisi). Sedangkan kekurangan DFD adalah tidak menunjukkan proses pengulangan (looping), proses keputusan dan proses perhitungan. Bentuk simbol DFD dapat dilihat yaitu : Tabel 3.1 Simbol-simbol Data Flow Diagram (DFD) SIMBOL NAMA KETERANGAN EXTERNAL Simbol yang menyatakan asal atau tujuan data. PROSES Simbol yang menyatakan proses pengolahan /transformasi data. DATA FLOW Simbol yang menyatakan arah aliran data yang berjalan. DATA STORE Simbol yang menyatakan tempat penyimpanan dan pengambilan data. Sumber : Jogiyanto, Pengenalan Komputer, 2001 DFD menggambarkan penyimpanan data dan proses yang mentransformasikan data. DFD menunjukkan hubungan antara data pada sistem dan proses pada sistem. Ada dua teknik dasar DFD yang umum dipakai yaitu Gane and Sarson dan Yourdon and De Marco. Pada penulisan tugas akhir ini, penulis tidak akan menjelaskan bentuk-bentuk dari DFD yang dipakai, tetapi penulis memakai teknik menggambar DFD oleh Gane and Sarson. B. Flowchart Flowchart atau diagram alir adalah sekumpulan simbol-simbol atau skema yang menunjukkan atau menggambarkan rangkaian kegiatan-kegiatan program dari mulai awal hingga akhir. Inti dari pembuatan flowchart atau diagram alir ini penggambaran urutan langkah-langkah pengerjaan suatu algoritma. Di bawah penulis menjelaskan arti dari lambang-lambang diagram alir (flowchart) sebagai berikut : Tabel 3.2 Simbol-simbol Flowchart No Simbol Fungsi 1 Terminal, untuk memulai atau mengakhiri suatu program. 2 Proses, suatu simbol yang menunjukkan setiap pengolahan yang dilakukan oleh komputer. 3 Input-Output, untuk memasukkan data ataupun menunjukkan hasil dari suatu proses. 4 Decision, suatu kondisi yang akan menghasilkan beberapa kemungkinan jawaban atau pilihan. 5 Predifine Process, suatu simbol untuk menyediakan tempat-tempat pengolahan dalam storage. 6 Connector, suatu prosedur akan masuk atau kelur melalui simbol ini dalam lembar yang sama. 7 Off-Line Connector, merupakan simbol masuk atau keluarnya suatu prosedur pada lembar kertas lainnya. 8 Arus /Flow dari prosedur yang dapat dilakukan dari atas ke bawah, dari bawah ke atas, dari kiri ke kanan, ataupun dari kanan ke kiri. 9 Document, merupakan simbol untuk data yang berbentuk kertas maupun untuk informasi. 10 Untuk menyatakan sekumpulan langkah proses yang ditulis sebagai prosedur. 11 Simbol untuk output, yang ditunjukkan ke suatu device, seperti printer, plotters dan lain-lain sebagainya. Sumber : Jogiyanto, Pengenalan Komputer, 2001. 3.7.2 Perancangan Sistem Database Menurut Suyanto (2005), basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di simpanan luar komputer dan digunakan perangkat lunak tertentu untuk memanipulasinya. Database merupakan salah satu komponen yang penting di sistem informasi, karena berfungsi sebagai basis penyedia informasi bagi para pemakainya. Penerapan database dalam sistem informasi disebut dengan sistem basis data (database system). Sistem basis data ini adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya dan membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi yang bermacam-macam di dalam suatu organisasi. 3.7.2.1 Model Database Berikut ini adalah beberapa model database yang meliputi : A. Database Berjenjang (Hierarchical Data Structure) Database berjenjang merupakan susunan data mirip dengan pohon yang terbalik, yang recordnya mengandung field kunci dan sejumlah field lainnya. Seluruh record hanya mempunyai satu node (root), dan masing-masing node mempunyai banyak node. Oleh karena itu struktur hirarki ditandai oleh hubungan satu ke banyak di antara data. Data yang mewakili dengan struktur pohon ini harus memenuhi dua kondisi yaitu : 1. Pohon hanya mempunyai sebuah root saja. 2. Tiap-tiap node kecuali root hanya dapat mempunyai sebuah orang tua saja tetapi tiap-tiap node dapat mempunyai beberapa anak. 1 4 3 2 5 6 7 8 9 Gambar 3.4 Database Hierarki Sumber : Suyanto M., Pengantar Teknologi Informasi, 2005. B. Database Jaringan (Network Data Structure) Dalam database jaringan, record dapat dihubungkan ke lebih dari satu orang tua, memungkinkan hubungan banyak ke banyak di antara data. Mirip dengan model database hirarki, database jaringan menggunakan hubungan yang eksplisit, yang disebut pointer untuk menghubungkan member dan owner. Secara fisik pointer adalah alamat penyimpan yang mengandung lokasi dari sebuah record yang berhubungan. Grafis Pascal Multimedia Aryanto Amir Tohir Joko Lia Indi Gambar 3.5 Database Jaringan Sumber : Suyanto M., Pengantar Teknologi Informasi, 2005. C. Database Relasional (Relation Data Structure) Database relasional menggunakan susunan data berupa tabel yang terdiri dari baris dan kolom yang konsisten dengan situasi bisnis dunia nyata. Dalam database relasional, tabel disebut relation, dan model didasarkan pada teori matematika dari himpunan dan relasi. Dalam model ini masing-masing baris dari data ekivalen dengan record dan masing-masing kolom ekuivalen dengan field. Record 1 Record 2 Record 3 Record 4 Record 5 Record 6 Record 7 NILAIMHS No_mhs kode_mk Sem Tahun atribut nilai 8598 EKA 171 1 80/87 A 8599 EKA 170 1 80/87 C 8600 EKU 200 1 80/87 C 8605 EKP 149 1 80/87 tuples D 8605 EKU 500 1 80/87 B 808 EKA 172 1 80/87 A 9010 EKA 171 1 80/87 C Field kunci Gambar 3.6 Struktur Data Model Hubungan Sumber : Jogiyanto, Pengenalan Komputer, 2001. 3.7.2.2 Langkah-langkah Perancangan Database Adapun langkah-langkah perancangan database yaitu : 1. Menyiapkan Rancangan database yang terinci Analis bekerja sama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru dengan alat yang dijelaskan dalam modul teknis. Beberapa alat memudahkan analis untuk menyiapkan dokumentasi secara top-down, dimulai dengan gambaran besar dan secara bertahap mengarah lebih terinci. Pendekatan top-down ini merupakan ciri rancangan terstruktur, dimana rancangan bergerak dari tingkat sistem ketingkat subsistem. Sistem digambarkan dengan segi empat vertikal yang berujung bulat. Tiga dari sistem ini bergubungan dengan elemen pelanggan dalam lingkungan yang digambarkan dengan segi empat horizontal. Setiap subsistem dapat didokumentasikan pada tingkat sistem yang lebih rendah lagi. 2. Mengidentifikasi Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem Sekarang analis harus mengidentifikasikan konfigurasi (bukan merek atau model). Peralatan komputer yang akan memberikan hasil terbaik bagi sistem untuk menyelesaikan pemrosesan. Indentifikasi merupakan suatu proses yang berurutan, dimulai dengan indentifikasi berbagai kombinasi yang dapat menyelesaikan setiap tugas. 3. Mengevaluasi Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem Analis bekerja sama dengan manager, mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja dengan kendala yang ada. 4. Memilih Konfigurasi yang Terbaik Analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan menyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah selesai, analis membuat rekomendasi kepada manajemen untuk disetujui, saat manajer menyetujui konfigurasi tersebut, persetujuan selanjutnya dilakukan oleh komite pengarah. Hasil dari proses rancangan ini adalah konfigurasi peralatan yang terbaik bagi sistem dalam mencapai tunjuannya dengan kendala yang ada. Spesifikasi sistem ini akan ditentukan secara top-down saat subsistem dilakukan dalam tahap penerapan. 5. Menyiapkan Usulan Penerapan Analis menyiapkan usulan penerapan yang mengusahakan tugas penerapan yang harus dilakukan, keuntungan yang diharap dan biayanya. 6. Menyetujui atau Menolak Penerapan Sistem Keputusan untuk terus pada tahap penerapan ini sangat penting karena usaha ini akan sangat berpengaruh terhadap jumlah orang yang terlibat. Jika keuntungan yang diharapkan dari sistem melebihi biaya, penerapan akan disetujui. 3.7.2.3 Normalisasi Menurut Jogiyanto (1999:729), normalisasi (normalization) adalah proses untuk mengorganisasikan file untuk menghilangkan grup elemen yang berulang-ulang ini. Normalisasi juga banyak dilakukan dalam merubah bentuk database dari struktur pohon atau struktur jaringan menjadi struktur hubungan. Normalisasi perlu dilakukan untuk file yang berisi dengan grup item data yang berulang-ulang yang akan menyebabkan akses data di file terlambat serta memboroskan tempat penyimpanannya karena nilai field yang berulang-ulang ini selalu ditulis dalam file, normalisasi memisahkan grup field yang berulang-ulang ke dalam file terpisah. 3.7.2.4 Relasi Relasi adalah hubungan antar tabel yang merepresentasikan hubungan antar obyek di dunia nyata. Adapun macam-macam relasi antar tabel sebagai berikut : Satu ke Satu (One-to-One) Jika dua tabel berelasi one-to-one artinya setiap record pada entitas pertama hanya akan berhubungan paling banyak dengan satu record pada data entitas kedua begitu juga sebaliknya setiap record pada entitas kedua hanya akan berhubungan paling banyak dengan satu record pada entitas pertama. Satu ke Banyak (One to Many) Setiap record pada entitas pertama dapat berhubungan dengan banyak record pada entitas kedua tetapi tidak sebaliknya, di mana setiap record pada entitas kedua hanya dapat berhubungan dengan paling banyak satu record pada entitas pertama. Banyak ke Satu (Many to One) Setiap record pada entitas pertama berhubungan dengan paling banyak satu record pada entitas kedua, tetapi tidak sebaliknya, di mana setiap record pada entitas pertama berhubungan dengan paling banyak satu record pada entitas kedua. Banyak ke Banyak (Many to Many) Setiap record pada entitas pertama dapat berhubungan dengan banyak record pada entitas kedua, demikian juga sebaliknya, di mana setiap record di entitas kedua dapat berhubungan dengan banyak record di entitas pertama (http://akuwada.blogspot.com/2010/04/relasi-relasi-adalah-hubungan-antara .html) 3.8 Konsep Dasar Bahasa Pemrograman Visual Basic Net Menurut Wahana Komputer ,(2007 : 1) Visual Basic Net adalah pengembangan dari visual basic sebelumnya. Kelebihan VB.NET terletak pada tampilannya yang lebih canggih dibandingkan edisi Visual Basic sebelumnya. Selain memiliki kelebihan, VB.NET juga memiliki kekurangan. Kekurangan VB.NET yang terlihat jelas adalah beratnya aplikasi ini apabila di komputer yang memiliki spesifikasi sederhana. VB.NET tampil dengan wajah yang sama sekali berbeda dari VB6 dalam hal kaidah pemrograman, terutama dengan fasilitas strong typing dan code safety. Di samping itu, sifat .NET Framework yang dirancang dengan nuansa OOP juga harus diikuti, sehingga VB.NET dapat dikatakan sebagi full OOP programming. Hal tersebut mungkin bukanlah barang baru bagi anda pemakai Java atau C, tetapi merupakan hal baru bagi kebanyakan programmer VB6. Dengan demikian, mempelajari VB.NET berarti meningkatkan skill veteran VB klasik, sejajar pemrogram berbasis OOP lainnya. Link berikut menyediakan informasi lebih lengkap tentang VB .NET : http://msdn.microsoft.com/vbasic Jenis aplikasi yang dapat dibuat adalah : Windows Application : adalah aplikasi yang paling umum dibuat, menggunakan interface windows. Biasanya Windows Application merupakan interface aplikasi sedangakan logic aplikasi terdapat di dalam Class Library. Windows Application dapat berisi form, class, XML file, maupun file VB Script dan Jscript. Class Library : merupakan fondasi dasar untuk membuat komponen yang menjalankan fungsi tertentu. Class merupakan fondasi dasar untuk membentuk obyek dalam pemrograman berorientasi obyek. Class Library tidak memiliki interface tertentu seperti form, tetapi dapat diakses oleh aplikasi lain untuk menjalakan berbagai fungsi yang terdapat di dalamnya. Class Library dapat disamakan dengan teknologi ActiveX DLL (.dll) dan ActiveX EXE dalam pemrograman VB6. Windows Control Library : tidak puas dengan built in control yang disediakan VB .NET ? Anda dapat berkreasi membuat kontrol sendiri dan memasukkan berbagai fungsi yang anda inginkan di dalam kontrol tersebut. Fasilitas untuk membuat kontrol tersebut adalah Windows Control Library. Kontrol ini sama dengan ActiveX Control (.ocx) dalam pemrograman VB6. ASP .NET Web Application : adalah project yang digunakan untuk membuat aplikasi web. Teknologi yang digunakan adalah ASP .NET yang memiliki berbagai kelebihan dibandingkan ASP klasik. Perubahan utamanya adalah dapat diprogram menggunakan berbagai bahasa .NET seperti VB, C++, C# maupun J#. ASP .NET juga menyediakan berbagai kontrol yang bersifat event drivent programming sehingga lebih menghemat waktu pembuatan aplikasi. ASP .NET Web Service : Web service merupakan salah satu ide utama dalam .NET. Anda dapat membuat web service dan meletakkannya di web server untuk diakses berbagai aplikasi. Sebuah web service dapat diakses oleh aplikasi windows, web, console, maupun mobile device. Web service hampir sama dengan Class Library, perbedaan utamanya adalah web service tersebut diletakkan di web server sehingga dapat diakses dengan lebih mudah dan tidak terbatas pada aplikasi berbasis windows saja. Console Application : merupakan aplikasi dengan tampilan text mode atau DOS. Aplikasi jenis ini biasa digunakan sebagai monitoring service atau remote application dimana sumber daya komputer dan bandwith sangat terbatas. Windows Service : adalah aplikasi yang berjalan sebagai service di windows, yang di load bersamaan dengan proses start up windows. Aplikasi ini berjalan di background dan biasanya tidak memiliki interface. Penerapan aplikasi ini misalnya untuk pembuatan scanning antivirus, server FTP, dan remote server. Web Control Library : Hampir sama dengan Windows Control Library tetapi digunakan untuk aplikasi web Smart Device Application : Berguna untuk membuat aplikasi yang akan dijalankan pada piranti lain (Smart Device), misalnya pocket PC ASP .NET Mobile Web Application : Berguna untuk membuat aplikasi web untuk piranti bergerak. Empty Project : Berguna untuk membuat sebuah proyek dalam suatu folder yang telah terbentyk Empty Web Project : Berguna untuk membuat Aplikasi Web New Folder in Existing Folder : Sebuah Wizard untuk membuat sebuah proyek dalam suatu folder yang telah terbentuk. Struktur Program Visual Basic Net Lingkungan Kerja Visual basic Net Agar dapat lebih efisien ketika mengunakan Visual Basic.Net, programmer perlu terlebih dahulu mengenal lingkungan kerja VB.NET, programmer perlu terlebih dahulu mengenal lingkungan kerja VB.NET. Secara garis besar, lingkungan kerja VB.NET tidak berbeda dengan Visual Basic sebelumnya. Akan tetapi, karena adanya tambahan fitur-fitur baru yang mengiringi kemajuan teknologi pemrograman DotNet Framework maka area kerja VB.NET juga mengalami sedikit perubahan. Anda dapat melihat bahwa lingkungan kerja VB.NET hampir sama seperti lingkungan kerja aplikasi bahasa pemrograman lainnya. Gambar 3.7 Lingkungan Kerja VB.NET Sumber : Wahana Komputer, (2007:10) Penjelasan dari komponen – komponen lingkungan kerja VB.NET adalah : Toolbox adalah bagian yang berguna sebagai tempat meletakkan objek – objek yang menjadi alat untuk memprogram. Dalam istilah pemrograman, yang dimaksud alat tersebut adalah sebuah Class. Gambar 3.8 Toolbox Sumber : Wahana Komputer, (2007:11) Solution Explorer adalah bagian yang berfungsi melihat item-item penyusun sebuah proyek atau solution. Sebuah proyek dapat disusun oleh berbagai macam item, yaitu : Form dan kodenya, memiliki ekstensi .vb Class, juga memiliki ekstensi .vb Module, juga memiliki ekstensi .vb Class Diagram, memiliki ekstensi .vb File XML, memiliki ekstensi .xml File proyek, memiliki ekstensi .vbproj File laporan Crytal Report, memiliki ekstensi .rpt Pada solution explorer terdapat tombol View Code dan View Designer yang berguna untuk memindah tampilan dari jendela kode ke jendela kode desain. Poperties berguna untuk melihat nilai properti dari sebuah objek/class. Misalnya properti Nama.Text dan lain sebagainya. Gambar 3.9 Properties Sumber : Wahana Komputer, (2007:13) Area Kerja adalah jendela yang berguna untuk melakukan kegiatan pengisian kode ketika berupa tampilan kode (code view) dan juga tempat untuk mengatur desain form ketika berupa tampilan desainer (designer view). Gambar 3.10 Area Kerja ketika menampilkan From Sumber : Wahana Komputer, (2007:13) Main Menu berguna sebagai tempat mengakses fungsi – fungsi di VB.NET Gambar 3.11 Pengaksesan Main Menu Sumber : Wahana Komputer, (2007:14) Toolbar berguna sebagai shortcut bagi fungsi-fungsi yang sering diakses di Main Menu. Berbeda dengan Main Menu yang berupa menu yang terjulur ke bawah. Gambar 3.12 Pengaksesan Main Menu Sumber : Wahana Komputer, (2007:14) Server Explorer adalah bagian yang berfungsi sebagai tempat untuk manajemen database. Bagian ini berguna jika VB.NET sedang digunakan untuk memprogram data 3.9 Database Menurut Suyanto (2005), database adalah kumpulan dari bermacam-macam file yang datanya saling berhubungan atau kumpulan dari data yang terintegrasi, diorganisasikan, disimpan dalam suatu cara yang memudahkan pengambilan kembali. Tujuan utama dari konsep database adalah meminimumkan pengulangan data dan mencapai independensi data. Independensi data adalah kemampuan untuk mengubah dalam struktur data tanpa membuat perubahan pada program yang memproses data. Menurut Suyanto (2005), database adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan, disimpan di luar komputer. Untuk memanipulasi database digunakan perangkat lunak tertentu. Database berfungsi sebagai basis penyedia informasi bagi para pemakainya. Database dapat juga diartikan sebagai program. Dalam lingkungan komputer mikro, yang dimaksud dengan database adalah sebuah program yang memungkinkan pemakai membuat dan menyimpan informasi atau melihat suatu informasi tertentu bila diperlukan. 3.10 MySQL Menurut Arbie (2004), MySQL adalah sebuah sistem manajemen database relasi (relational database management system) yang bersifat terbuka (open source). Terbuka maksudnya adalah MySQL boleh di download oleh siapa saja, baik versi kode program aslinya (source code program) maupun versi binernya (executable program) dan biasa digunakan secara gratis baik untuk dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan seseorang maupun sebagai suatu program aplikasi komputer. MySQL dikembangkan sekitar tahun 1994 oleh perusahaan pengembang software dan konsultan database bernama MySQL AB yang bertempat di Swedia. MySQL adalah satu dari sekian banyak sistem database, merupakan terobosan solusi yang tepat dalam aplikasi database. Didukung oleh ribuan bahkan jutaan komunitas pengguna di internet yang siap membantu. MySQL adalah Relasional Database Management Sistem (RDBMS) yang di distribusikan secara gratis di bawah lisensi GPL (General Public Lisensi), di mana setiap orang bebas menggunakan MySQL. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database sejak lama, yaitu SQL (Structured Query Language), yang merupakan sebuah konsep pengoperasian database, terutama untuk pemilihan/seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis. Keuntungan menggunakan Database MySQL : Portability MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi diantaranya windows, Linux, FreeBSD, Mac OS X Server,HP-UX dan masih banyak lagi. Open Source MySQL di distribusikan secara gratis (open source) dibawah lisensi GPL. Multiuser MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik. Hal ini memungkinkan sebuah database server MySQL. Coloumn Types MySQL memiliki tipe kolom yang sangat kompleks seperti signed / unsigned integer, float, double, char, varchar, text,blob, date, time, datetime, timestamp, year, set dan enum. Command and Functions MySQL memilki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah SELECT dan WHERE dalam Query. Security MYSQL memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti level subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail dan password terenkripsi. Scalability and limits MySQL dapat menangani database dalam skala besar, dengan jumlah record lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 miliar baris. Struktur Tabel MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE, dibandingkan dengan database lainnya.
BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Untuk menciptakan kinerja yang baik dari suatu pekerjaan, dapat diperoleh melalui system kerja yang baik dan melalui sistem kerja yang terkoordinir dengan baik. Untuk mencapai hal tersebut diperlukan perbaikan system yang lama dengan membuat suatu rancangan system yang baru yang dapat memberikan hasil yang lebih baik dari system yang lama. Dimana system yang baru merupakan system yang akan mengatasi kelemahan – kelemahan dari system yang lama. Untuk mengetahui hal tersebut maka diperlukan adanya suatu analisa system terhadap system yang lama. Secara konseptual pengertian analisa system adalah penguraian dari suatu system informasi yan utuh ke dalam bagian – bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan – kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat di usulkan perbaikan – perbaikannya. Dalam analisa system yang sedang berjalan, perlua adanya pemeriksaan secara terperinci agar segala permasalahan dan keterbatasan system yang lama dapat diketahui dengan jelas. Analisa yang sedang berjalan pada prinsipnya adalah mempelajari system yang ada dengan melakukan penelitian dan pengamatan terinci terhadap proses pengolahan data serta untuk mengevalusi permasalahan – permasalahan yang terjadi, sehingga akan dapat diusulkan suatu pengembangan system informasi yang baru. Berdasarkan hasil pengamatan langsung pada SMA Negeri 2 Pangururan system yang sedang berjalan pada SMA Negeri 2 Pangururan saat ini masih manual terutama dalam akademik. Walaupun SMA Negeri 2 Pangururan telah memiliki computer sebagai alat bantu, tetapi dengan kurangnya suatu program aplikasi yang menangani data – data akademik tersebut, maka mengakibatkan berbagai masalah yang diutarakan pada bab sebelumnya. Hal ini juga mengakibatkan terlambatnya di dalam pembuatan laporan yang diinginkan untuk diserahkan kepada kepala sekolah SMA Negeri 2 Pangururan. 4.1.1 Prosedur Pengolahan Data Sistem pengolahan data pada SMA Negeri 2 Pangururan dalam Akademik masih. Komputer digunakan sebagai alat bantu dalam kinerja untuk membuat sebuah program dan keperluan pekerjaan lainnya. Akademik pada SMA Negeri 2 Pangururan selalu di cek oleh administrasi dan hasilnya di laporkan kepada kepala sekolah. 4.1.2 Aliran Informasi Bagan alir pengolahan data Akademik yang sedang berjalan Siswa Guru Administrasi Kepala Sekolah Data Siswa Data Siswa Data Mata Pelajaran Catat data siswa dan mata pelajaran Buat Nilai Buat Laporan Nilai Laporan Nilai A Data Kelas Data Mata Pelajaran Laporan Nilai Tanda Tangani Laporan Laporan Nilai A Laporan Nilai Gambar 4.1 Aliran Informasi Akademik Sumber : SMA Negeri 2 Pangururan 4.1.3 Formulir Input dan Output system yang Sedang Berjalan 4.1.4 Formulir Input Penginputan data yang dilakukan pada SMA Negeri 2 Pangururan masih secara manual. Berikut adalah contoh formulir input pada SMA Negeri 2 Pangururan SMA Negeri 2 Pangururan JL. Pangururan – Tomok (Parbaba) Kecamatan Pangururan Kode Pos : 22392 SAMOSIR No Nama NIS Kelas Semester Tahun Pelajaran Nilai Angka Nilai Huruf Gambar 4.2 Formulir Inpur SMA Negeri 2 Pangururan Sumber : SMA Negeri 2 Pangururan 4.1.5 Formulir Output Input data yang menggunakan aplikasi pengolah data seperti word, excel dan acces menghasilkan output yang dibutuhkan. Untuk membuat perancangan system yang baru, perlu diketahui bentuk – bentuk laporan yang dihasilkan (sistem yang lama). Adapun bentuk output yang digunakan pada SMA Negeri 2 Pangururan : SMA Negeri 2 Pangururan JL. Pangururan – Tomok (Parbaba) Kecamatan Pangururan Kode Pos : 22392 SAMOSIR LAPORAN NILAI No Nama NIS Kelas Semester Tahun Pelajaran Nilai Angka Nilai Huruf Panguruan, 99-99-9999 Kepala Sekolah ( ) Gambar 4.3 Laporan yang dihasilkan pada SMA Negeri 2 Pangururan Sumber : SMA Negeri 2 Pangururan 4.1.6 Analisa Kelemahan Formulir Input / Output Setelah penulis melakukan analisa terhadap system pengolahan data pada SMA Negeri 2 Pangururan, terdapat beberapa kekurangan diantaranya : Penanganan data secara manual mengakibatkan sering terjadi kelambatan dan ketidakakuratan. Kelambatan dan ketidakakuratan dalam pengolahan data mengakibatkan informasi yang tidak akurat sehingga kurang medukung perkembangan pada SMA Negeri 2 Pangururan. 4.2 Perancangan Sistem yang Diusulkan 4.2.1 Ulasan Sistem Baru Sistem yang diusulkan berikut ini merupakan perbaikan dari system yang masih manual menjadi system komputerisasi, sehingga penyajian informasi atau laporan yang dihasilkan dari system tersebut akan lebih efektif dan efisien. Jadi system ini dirancang untuk memperbaiki kesalahan – kesalahan dan kekurangan – kekurangan system pada SMA Negeri 2 Pangururan. Adapun sasaran yang ingin dicapai dari perancangan system yang baru ini adalah sebagai berikut : Mengurangi tingkat kesalahan yang sering terjadi dalam penginputan data. Membantu pihak – pihak yang terlibat di dalamnya untuk melaksanakan tugas dengan maksimal. Menghasilkan laporan / informasi penjualan dengan tepat dan dalam waktu yang relatif cepat. 4.2.2 Desain Global 4.2.2.1 Data Flow Diagram Data Flow Diagram (DFD) mengidentifikasikan secara rinci komponen system informasi yang didesain. Tujuan dari pengembangan DFD adalah untuk memberikan gambaran secara umum kepada pemakai mengenai system yang baru. 4.2.2.1.1 Context Diagram Administrator SISTEM INFORMASI AKADEMIK Data Guru Data Siswa Data Mata Pelajaran Laporan Nilai Data Kelas Informasi data Guru, Kelas, Mata pelajaran, Data Nilai Informasi data Guru, Kelas, Mata pelajaran, Siswa Guru Gambar 4.4 Diagram Level Context Sistem Sistem Informasi Akademik Pada SMA Negeri 2 Pangururan 4.2.2.1.2 DFD Level 0 Data Kelas Administrator Data Siswa Data Jadwal Data Guru 3.0 Input Data Kelas 2.0 Input Data Siswa 1.0 Input Data Guru Kelas Siswa Guru Rec Siswa Data Mapel Rec Kelas Mata pelajaran 4.0 Input Data mata Pelajaran Rec Mata Pelajaran 7.0 Laporan 6.0 Input Data Nilai Laporan Guru Laporan Siswa Laporan Kelas Laporan Mata Pelajaran Laporan Jadwal Mapel Kelas Laporan Nilai Laporan Nilai Laporan Guru Laporan Siswa Laporan Kelas Laporan Mata Pelajaran Laporan Jadwal Mapel Laporan Nilai Siswa Gambar 4.5 Data Flow Diagram Level 0 Sistem Informasi Akademik Pada SMA Negeri 2 Pangururan Guru 4.2.3 Desain Terinci 4.2.3.1 Perancangan Output Output yang dihasilkan oleh suatu system informasi adalah berupa laporan – laporan yang dibutuhkan oleh kepala sekolah yang digunakan sebagai salah satu dasar pengambilan keputusan demi kemajuan sekolah. Adapun bentuk laporan – laporan yang dirancang adalah sebagai berikut : Laporan Data Mata Pelajaran Tabel 4.1 Laporan Data Mata Pelajaran SMA Negeri 2 Pangururan No Kode Nama Kelas xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx Pangururan, 99,99,9999 Administrasi Tertanda Laporan Data Guru Tabel 4.2 Laporan Data Guru SMA Negeri 2 Pangururan No Kode Guru Nama NIP Tempat Lahir Tanggal Lahir Alamat Jenis Kelamin Pendidikan Bidang xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx Pangururan, 99,99,9999 Administrasi Tertanda Laporan Data Siswa Tabel 4.3 Laporan Data Siswa SMA Negeri 2 Pangururan No Kode Guru Tempat Lahir Tanggal Lahur Jenis Kelamin Agama Nama Orangtua Tanggal Masuk Kelas Tahun xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx Pangururan, 99,99,9999 Administrasi Tertanda Laporan Data Kelas Tabel 4.4 Laporan Data Kelas SMA Negeri 2 Pangururan No Kelas Bidang xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx Pangururan, 99,99,9999 Administrasi Tertanda 4.2.3.2 Perancangan Input Perancangan Input merupakan suatu alat pemasukan data yang dibutuhkan dalam pemrosesan pembuatan laporan – laporan yang diinginkan perusahaan dalam pengambil keputusan. Yang dimaksud Input disini adalah Input data yang langsung di hubungkan ke proses computer melalui entry dengan keyboard. Adapun bentuk perancangan Input tersebut adalah : Form Input Data Mata Pelajaran SMA Negeri 2 Pangururan Kode Nama Kelas Keluar Batal Hapus Simpan Baru Gambar 4.6 Form Input Data Mata Pelajaran Form Input Data Guru SMA Negeri 2 Pangururan Kode Guru Nama Nip Tempat Lahir Tanggal Lahir Alamat Jenis Kelamin Pendidikan Bidang Keluar Batal Hapus Simpan Baru Gambar 4.7 Form Input Data Guru Form Input Data Siswa SMA Negeri 2 Pangururan NIS Nama Tempat Lahir Tanggal Lahir Jenis Kelamin Agama Nama Orangtua Kelas Alamat Keluar Batal Hapus Simpan Baru Gambar 4.8 Form Input Siswa Form Input Data Kelas SMA Negeri 2 Pangururan Tingkat Kelas Keluar Batal Hapus Simpan Baru Gambar 4.9 Form Input Kelas Form Input Data Nilai SMA Negeri 2 Pangururan Tahun_Ajaran Semester Tingkat Kelas Nis Nama Guru Mata_Pelajaran Nilai_Tugas Nilai_Mid Nilai_UAS Nilai_Akhir Nilai_Huruf Keluar Batal Hapus Simpan Baru Gambar 4.11 Form Input Data Nilai 4.2.3.3 Perancangan Tabel Database Perancangan database adalah merupakan rancangan terhadap tabel beserta record – recordnya. Database merupakan suatu komponen yang sangat penting di dalam perancangan sebuah system, sebab data file database di simpan untuk kemudian diolah menjadi suatu informasi yang tepat, cepat dan akurat. Adapun database dalam Sistem Informasi Akademik yang terdiri dari beberapa tabel yaitu : Tabel Data Mata Pelajaran Nama Database : Akademik Nama Tabel : Mata Pelajaran Prymary key : Kode Tabel 4.5 Desain File Data Mata Pelajaran No Nama Type Size 1 Kode Varchar 10 2 Nama Varchar 30 3 Tingkat Varchar 10 4 Kelas Varchar 10 Tabel Data Guru Nama Database : Akademik Nama Tabel : Guru Prymary key : Kode Guru Tabel 4.6 Desain File Guru No Nama Type Size 1 Kode_Guru Varchar 10 2 Nama Varchar 30 3 Nip Varchar 20 4 Tempat_Lahir Varchar 20 5 Tanggal_Lahir Varchar 10 6 Alamat Varchar 80 7 Jenis_Kelamin Varchar 10 8 Pendidikan Char 3 9 Bidang Varchar 20 Tabel Data Siswa Nama Database : Akademik Nama Tabel : Siswa Prymary key : NIS Tabel 4.7 Desain File Siswa No Nama Type Size 1 NIS Varchar 20 2 Nama Varchar 50 3 Tempat_Lahir Varchar 50 4 Tanggal_Lahir Varchar 10 5 Jenis_Kelamin Varchar 20 6 Agama Varchar 20 7 Nama_Orangtua Varchar 50 8 Tanggal_Masuk Varchar 10 9 Tingkat Char 3 10 Kelas Varchar 20 11 Alamat Varchar 50 Tabel Data Kelas Nama Database : Akademik Nama Tabel : Kelas Prymary key : Tabel 4.8 Desain File Kelas No Nama Type Size 1 Bidang Varchar 15 2 Kelas Varchar 12 Tabel Data Nilai Nama Database : Akademik Nama Tabel : Nilai Prymary key : Tabel 4.10 Desain File Nilai No Nama Type Size 1 Tahun_Ajaran Varchar 20 2 Semester Varchar 20 3 Tingkat Varchar 20 4 Kelas Varchar 25 5 Nis Varchar 30 6 Nama Varchar 50 7 Mata_pelajaran Varchar 45 8 Nilai_Tugas Varchar 30 9 Niali_Mid Varchar 25 10 Nilai_Uas Varchar 25 11 Nilai_Akhir Varchar 25 12 Nilai_Huruf Varchar 30 4.2.3.4 Entity Relationship Diagram (ERD) Tabel Siswa NIS Nama Tempat_Lahir Tanggal_Lahir Jenis_Kelamin Agama Nama_Orangtua Tanggal_Masuk Kelas Alamat Tabel Nilai Tahun_pelajaran Semester Tingkat Kelas Nis Nama Guru Mata_pelajaran Nilai_Angka Nilai_tugas Nilai_Mid Nilai_UAS Nilai_Akhir Nilai_Huruf Tabel Guru Kode_Guru Nama NIP Tempat_Lahir Tanggal_Lahir Alamat Jenis_Kelamin Pendidikan Bidang Tabel Kelas Tingkat Kelas Tabel Mata Pelajaran Kode Nama Tingkat Kelas Gambar 4.9 Entity Relationship Diagram 4.3 Rancangan Program File Laporan Transaksi Menu Utama Start a. Flowchart Tampilan Menu Utama A Procedure File Yes No B Procedure File Yes No C Procedure File Yes Keluar End No Gambar 4.10 Flowchart Menu Utama No No No Yes Yes Yes H G F E D Form Data Guru Form Data Siswa Form Data Mapel Siswa Guru Mata Pelajaran A b. Flowchart Menu File Form Data Kelas Yes Kelas No Nilai Yes Form Data Nilai No Keluar Z Gambar 4.11 Flowchart Menu File A c. Flowchart Data Mata Pelajaran No No No No No Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Buka Database Z Keluar Data tidak ada Data Sudah ada x Edit Hapus Hapus Edit Ditemukan Cari Ketik kode Mata Pelajaran Browse Simpan Simpan Tambah Data Ditemukan Cari Input Kode Mata Pelajaran Baru No Data Gambar 4.14 Flowchart Data Mata Pelajaran A d. Flowchart Data Guru No No No No No Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Buka Database Z Keluar Data tidak ada Data Sudah ada x Edit Hapus Hapus Edit Ditemukan Cari Ketik Kode Guru Browse Simpan Simpan Tambah Data Ditemukan Cari Input Kode Guru Baru No Data Gambar 4.15 Flowchart Data Guru A e. Flowchart Data Siswa No No No No No Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Buka Database Z Keluar Data tidak ada Data Sudah ada x Edit Hapus Hapus Edit Ditemukan Cari Ketik Nis Browse Simpan Simpan Tambah Data Ditemukan Cari Input Nis Baru No Data Gambar 4.16 Flowchart Data Siswa A f. Flowchart Data Kelas No No No No No Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Buka Database Z Keluar Data tidak ada Data Sudah ada x Edit Hapus Hapus Edit Ditemukan Cari Ketik Kode Browse Simpan Simpan Tambah Data Ditemukan Cari Input Kode Baru No Data Gambar 4.17 Flowchart Data Kelas A Flowchart Data Laporan Cetak ke Dokumen Cetak Keseluruhan Guru Cetak ke Dokumen Cetak Mata Pelajaran Yes Yes No No Yes Yes Yes No No Yes Yes Yes No No Cetak ke Dokumen Cetak Masukkan Kode Per Mata Pelajaran No Masukkan Mata Pelajaran Per Mata Pelajaran Yes Yes Yes Yes Cetak ke Dokumen Cetak Guru No No Yes Yes Yes Cetak ke Dokumen Cetak Masukkan Guru Per Guru Gambar 4.18 Flowchart Data Laporan Z Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes No No No No No No No No No No Cetak ke Dokumen Cetak Masukkan Kelas Per Nilai Cetak ke Dokumen Cetak Masukkan Kelas Per Kelas Cetak ke Dokumen Cetak Masukkan Siswa Per Kelas Cetak ke Dokumen Cetak Masukkan Siswa Per Siswa
BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Tinjauan Umum Perusahaan 2.1.1 Sejarah Singkat SMA Negeri 2 Pangururan SMA Negeri 2 Pangururan berdiri sejak tahun 1998 di Jalan Pangururan Tomok Perkantoran Kabupaten Samosir. Pendirian SMA Negeri 2 Pangururan atas kesepakatan masyarakat sekitar diusulkan ke kanwil, diremukkan kemasyarakat, dan mereka memberian sebidang tanah untuk dibangun. Dengan izin masyarakat sekitar tepatnya pada tangal 26 Juli 1998 dibangun beberapa ruangan, dengan rincian : Kelas X sebanyak 1 lokal Kelas XI IPA sebanyak 1 lokal Kelas XII IPA sebanyak 1 lokal Pada awal keseluruhan siswa sebanyak 120 orang, 1 ruangan guru, 1 ruangan Kepala Sekolah dan tata usaha sekolah. Tanah ini milik Sinabutar dan diserahkan ke Sihaloho. Pada awal berdirinya SMA Negeri 2 Pangururan dipimpin oleh Kepala sekolah bapak Drs. J. Siagian (1998-2005). Periode kedua di pimpin oleh bapak Drs. M. Sinaga tahun (2005-2011) dan pada periode ketiga dipimpin oleh bapak Bilpon Simbolon S.pd (2011) s/d sekarang). Sebagai sarana pengembangan diri bagi siswa SMA Negeri 2 Pangururan telah memprogramkan kegiatan ekstra kurikuler sbb : Drumband Seni Tari Pramuka Karate Diharapkan dengan adanya kegiatan ekstra kurikuler ini, para siswa dapat mengembangkan diri sesuai dengan minat dan bakat masing-masing . Perlengkapan yang ada di SMA Negeri 2 Pangururan sebagai berikut : Satu buah laboratorium komputer terdiri dari 25 unit komputer. Satu lapangan sepak bola Satu gedung koperasi sekolah Satu perpustakaan Adapun Visi dan Misi dari sekolah SMA Negeri 2 Pangururan, antara lain: Visi Sekolah Menjadi Lembaga Pendidikan yang berpotensi untuk menciptakan Sumber Daya Manusia yang terampil, mandiri, berkualitas, serta bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Misi Sekolah Meningkatkan prestasi akademik kelulusan Membentuk peserta didik yang berahlak dan berbudi pekerti luhur Meningkatkan prestasi ekstra kurikuler Menumbuhkan minat baca Meningkatkan kemampuan berbahasa inggris Meingkatkan wawasan nasionalisme Melatih cara berpikir siswa agar dapat berperilaku secara logis dan sistematis. 2.1.2 Struktur organisasi Untuk menciptakan kerja sama yang baik perlu adanya pembagian tugas dan tanggung jawab setiap anggota dalam organisasi . Pembagian tugas tersebut dapat digambarkan dalam struktur organisasi. Yang dimaksud dengan struktur organisasi adalah kerangka yang menunjukkan segenap tugas, fungsi serta wewenang dan tanggung jawab setiap organisasi. Tujuan dari struktur organisasi ini berbentuk tiap – tiap kelompok kerja dan mempertinggi efisiensi kerja sehingga tercapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Adapun struktur organisasi dari SMA Negeri 2 Panguruan adalah sebagai berikut : STRUKTUR ORGANISASI SMA NEGERI 2 PANGURURAN TAHUN PELAJARAN 2010/2011 KOMITE SEKOLAH M. F Sihaloho KEPALA SEKOLAH Bilpon Simbolon S.Pd. NIP. 19591220198603 1 007 TATA USAHA N. Sihaloho PH. Simbolon D. Simarmata Wakasek Kurikulum Gunung Tua Hasibuan NIP. 19700915199903 1 002 Wakasek Kesiswaan Jon Pangihutan Silalahi NIP. 19620607198601 1 001 Wakasek Sarana Prasarana Laurensius Sinaga NIP. 19651225200502 1 001 Wakasek Administrasi Johnson Hutagaol NIP. 19701123199903 1 002 Wakasek Hub Masyarakat Usman Simanihuruk NIP. 196611103200502 1 002 B. K 1. JP. Silalahi 2. L. Sinaga 3.G. Hasibuan 4. J. Hutagaol KOORD. GURU M. PEL Matematika : G. Hasibuan B. Indonesia : R. Tarihoran B. Inggris : E. Nababan Ekonomi : L. Sinaga Fisika : R. Sinaga Biologi : J. Hutagaol Kimia : H. Sitanggang Sosiologi : F. Sijabat Geografi : JR. Sitompul WALI KELAS XI : R. Sihaloho X2 : M. Sinaga X3 : P. Sagala X4 : R. Sinaga X5 : R. Damanik X6 : E. Nababan XI IPA1 : JP. Silalahi XI IPA2 : H. Sitanggang XI IPS1 : JR. Sitompul XI IPS2 : U. Simanuhuruk XII IPA1 : R. Tarihon XII IPA2 : B. Pardosi XII IPS1 : M. Sitanggang XII IPS2 : F. Sijabat PERPUSTAKAAN 1. R. Damanik 2. Sebastian A 3. R. Tarihoran LABORATORIUM 1. J. Hutagaol 2. R. Manik 3. H. Sitanggang 4. R. Sinaga PEMBINA UMUM 1. J. Hutagaol 2. R. Manik 3. H. Sitanggang 4. R. Sinaga Sumber : SMA Negeri 2 Pangururan Gambar 2.1 Struktur Organisasi S I S W A D E W A N G U R U KETERANGAN : ---------------------- : Garis Koordinasi : Garis komando 2.1.3 Tugas Wewenang Dan Tanggung Jawab 1. Kepala Sekolah Adapun tugas dari kepala sekolah adalah : merupakan manajer pendidikan di unitnya serta bertanggung jawab tentang penyelenggaraan teknik edukatif serta membimbing dan menuntut guru – guru untuk mencapai target kurikulum yaitu : Mengatur penempatan guru dan pegawai sesuai dengan kebutuhan yang diselaraskan dengan kepentingan edukasi dan relevasi bidang studi Mengajukan calon – calon tenaga pendidikan berdasarkan kebutuhan kurikulum yang berlaku Mengontrol kegiatan belajar dan mengajar Membina profesional keguruan dan adminoanggotaris pendidikan dengan memenuhi semua ketentuan – ketentuan yang digariskan oleh pihak pemerintahan (Depdiknas) 2. Wakil Kepala Sekolah Kurikulum Membantu kepala sekolah dalam bidang : Pelaksanaan kurikulum pemberian tugas guru Jadwal pelaksanaan KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) Administrasi kurikulum dan penilaian Koordinator MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) Konsultasi dengan kepala sekolah Wakil Kepala Sekolah Kesiswaan Pembinaan disiplin sekolah Koordinator pembinaan siswa Koordinator pelaksanaan kegiatan Intra/ Ekstrakurikuler Wakil Kepala Sekolah Sarana Prasarana Menyusun progam pembinaan kesiswaan/ OSIS Melaksanakan bimbingan, pengarahan, dan pengendalian kegiatan siswa Membina pengurus OSIS dalam berorganisasi Menyusun program dan jadwal pembinaan siswa secara berkala Koordinator kegiatan sekolah MOS (Masa Orientasi Siswa) Konsultasi dengan kepala sekolah Wakil Kepala Sekolah Administrasi Membantu kepala sekolah dalam bidang : Administrasi operasional sekolah Administrasi kepegawaian Administrasi inventaris sekolah Koordinator administrasi surat menyurat Pengadaan sarana dan prasarana Administrasi keuangan Laporan kepada kepala sekolah Wakil Kepala Sekolah Hubungan Masyarakat Membantu kepala sekolah dalam bidang : Hubungan sekolah, masyarakat, dan pemerintah Hubungan sekolah dengan perguruan tinggi Penelusuran tamatan Penelitian Konsultasi dengan kepala sekolah BK (Bimbingan Konseling) Bimbingan konseling membantu kepala sekolah dalam kegiatan – kegiatan sebagai berikut : Penyusunan program dan pelaksanaan bimbingan dan konseling Koordinasi dengan wali kelas dalam rangka mengatasi masalah – masalah yang dihadapi oleh siswa tentang kesulitan belajar Memberikan layanan bimbingan kepada siswa agar lebih berprestasi dala kegiatan belajar Memberikan saran dan pertimbangna kepada siswa dalam memperoleh gambaran tentang lanjutan pendidikan dan lapangan pekerjaan yang sesuai Mengadakan penilaian pelaksanaan bimbingan dan konseling Menyusun statistik hasil penilaian bimbingan dan penilaian Melaksanakan kegiatan analisis hasil evakuasi belajar Menyusun dan melaksanakan program tindak lanjut bimbingan dan konseling Menyusun laporan pelaksanaan bimbingan dan konseling Koordinator Guru Mata Pelajaran Mengelola buku induk guru Menyiapkan format keguruan Memproses berkas angka kredit guru Menyusun laporan Wali Kelas Adapun tugas dari wali kelas adalah ; Penyelenggaraan administrasi yang meliputi denah tempat duduk siswa, papan absensi siswa, daftar pelajaran kelas, buku absensi siswa, buku kegiatan pembelajaran / buku daftar kelas dan tata tertib kelas. Penyusunan / pembuatan statistik bulanan siswa Pengisian daftar kumpulan nilai siswa (ledger) Mengisi rekapitulasi keadaan siswa pada tiap awal dan akhir bulan Perpustakaan Membuat perencanaan strategi kegiatan – kegiatan perpustakaan Menjalin kerjasama dengan instansi terkait baik di dalam maupun di luar negeri dalam rangka penyelenggaraan pelayanan perpustakaan Membuat evaluasi pelaksanaan kegiatan perpustakaan Mengkoordinasikan semua kegiatan pelayanan perpustakaan yang ada di lingkungan perguruan tinggi Laboratorium Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang terjadi pada laboratorium Memegang kunci laboratorium Menjadwalkan pemakaian laboratorium Mengawasi barang – barang yang berada dalam ruang laboratorium Pembina Umum Adapun tugas dari pembina umum adalah : Mengunjungi serta memeriksa kegiatan belajar dan mengajar setiap jenjang unit sekolah, membantu ketahanan sekolah serta menilai dan mengevaluasi pelaksanaan program tahunan, hal itu dilakukan secara rutin terutama hari selasa Mendiskusikan kesulitan – kesulitan yang dihadapi oleh kepala sekolah dan melakukan pendekatan dengan guru dan pegawai Menghadiri rapat – rapat dewan guru, menghadiri upacara bendera serta memberikan pengarahan pada rapat – rapat dewan guru dengan kebutuhan setiap unit pemerintahan sekolah Menerima tamu – tamu baik guru, kepala sekolah dan pegawai terutama juga semua siapa saja yang merasa berkepentingan dengan tugas – tugas SMA Negeri 2 Pangururan, semuanya dipertujukan untuk mempertegas fungsi dan tujuan SMA Negeri 2 Pangururan sebagai pengabdi kepentingan dan melayani masyarakat Dewan Guru Adapun tugas dari guru adalah : Membuat program pengajaran Melaksanakan kegiatan pembelajaran Melaksanakan kegiatan penilaian belajar, ulangan harian, mid semester, dan semester Melaksanakan analisis hasil ulangan harian, melaksanakan kegiatan mebimbing siswa dalam proses belajar mengajar Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar masing – masing siswa Meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai pelajaran Siswa Tugas siswa adalah belajar dan membantu kepala sekolah dalam urusan : Mengatur program dan pelaksanaan bimbingan dan konseling Mengatur dan mengkoordinasikan pelaksanaan 6K (Keamanan, Kebersihan, Ketertiban, Keindahan, Kekeluargaan, dan Kerindangan) Mengatur dan membina program kegiatan OSIS, meliputi Kepramukaan, drumband, Palang Merah Remaja, Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), Paskibra Menyusun dan mengatur pelaksanaan pemilihan siswa teladan sekolah Menyelenggarakan cerdas cermat, olahraga prestasi Menyeleksi calon untuk diusulkan mendapat beasiswa 2.2 Logo Gambar 2.2 Logo Sumber : SMA Negeri 2 Pangururan Materi lambang Materi lambang terdiri dari barbagai bentuk yaitu : 1. Dasar segi lima berwarna hijau 2. 9 (sembilan) sinar berwana putih 3. 3 (tiga) lingkaran pengikat globe berwarna merah, putih dan hitam 4. Globe berwarna merah dan putih 5. Kabupaten Samosir terdiri dari 6. a. Sapa berwarna hitam, merah dan putih b. Pulau Samosir berwarna hijau Danau Toba berwarna hijau 7. Tulisan “Satahi Saoloan” berwarna hitam 8. Aksara Batak “Horas” berwarna hitam 9. Ulos Batak bertulisan Kabupaten Samosir berwarna biru kehitam-hitaman 10. Rumah adat Batak Toba dan ukiran (gorga) berwarna hitam B. Pengertian Materi Lambang Dasar segi lima berwarna kuning dan hijau Bentuk ini bermakna bahwa bangsa Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 tetap dijunjung tinggi dalam berperilaku maupun dalam melaksanakan program pembangunan di segala bidang. Untuk itu Kabupaten Samosir yang merupakan bagian dari bangsa Indonesia dalam upayanya untuk membangun daerah tetap berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 sebagai azas pemersatu dan kesatuan. Warna kuning artinya luhur, halus dan gembira sedangkan hijau artinya harapan, segar. Berkaitan dengan pengertian warna ini maka segala kegiatan yang diprogram secara matang dan terarah harus mengacu terhadap kepentingan masyarakat serta memiliki esensi yang bertendensi universal. Untuk itu Pemkab Samosir beserta jajarannya selaku pelaksana pemerintahan diharapkan mampu membuat terobosan-terobosan baru yang inovatif untuk menciptakan pembangunan yang adil dan merata melalui pola pikir yang jernih dan cita-cita luhur. 9 (sembilan) sinar berwarna putih Sinar melambangkan 9 (sembilan) kecamatan, artinya bahwa pada era berdiri Kabupaten Samosir yang berada dalam globe. Dengan demikian 9 (sembilan) kecamatan tersebut menjadi cahaya dari Kabupaten Samosir. Artinya bahwa Kabupaten Samosir tidak lagi diidentifikasi sebagai daerah mati dan gelap tetapi akan bersinar dengan menggali dan menginovasi sumber daya yang ada untuk mengangkat martabat dan taraf hidup masyarakat dari ketertinggalan menuju masyarakat yang adil, makmur dan berdaya. 3 (tiga) warna lingkaran pengikat globe berwarna merah, putih dan hitam. Pada umumnya ketiga warna ini dimasyarakat Batak Toba dikenal istilah 3 (tiga) bolit, artinya bahw alam semesta terdiri dari 3 (tiga) bagian yaitu Banua Toru, Banua Tonga dan Banua Ginjang. Penguasa Banua Toru ialah Batara Guru, Penguasa Banua Tonga ialah Debata Sori dan Penguasa Banua Ginjang ialah Mengala Bulan. Kegiatannya dikenal dengan sebutan “Debata Si Tolu Sada”. Pembagian alam ini sangat berpengaruh terhadap kebudayaan Batak antara lain : 1. 2. 3. 4. 5. Rumah adat Batak terdiri dari Bara, Bagas, dan Bonggar. Ornamen (gorga) Batak terdiri dari 3 (tiga) warna Bonang manalu terdiri dari 3 (tiga) warna Talitali (berbentuk topi) juga terdiri dari 3 (tiga) warna Dalihan na Tolu, somba Marhula-hula, manat mardongan tubu dan elek marboru. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa makna dari 3 (tiga) lingkaran dalam lambang adalah pengikat dan pelindung terhadap seluruh aspek kegiatan di Kabupaten Samosir. Globe berwarna merah dan putih Globe melambangkan dunia. Merah dan putih adalah lambang bendera bangsa Indonesia dan Indonesia adalah bagian dari negara-negara dunia. Kabupaten Samosir yang merupakan bagian dari pemerintah Provinsi Sumatera Utara dengan membawa bendera bangsa Indonesia diyakini akan memiliki daya tarik yang tinggi di mata dunia dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada. Karena wilayah Kabupaten Samosir memiliki keindahan alam yang sangat menakjubkan, menjadi kebanggaan dari masyarakat Sumatera Utara. Kabupaten Samosir terdiri dari : Pulau Samosir berwarna hijau Pada dasarnya daratan Kabupaten Samosir secara teritorial bukan hanya pulau Samosir tetapi termasuk beberapa daerah (kecamatan) di sekitarnya yaitu : Kecamatan Sianjur Mulamula, Kecamatan Barian, dan Kecatamatan Sitio-tio. Ditinjau dari segi intensitas dan populeritas maka palau Samosir dan Danau Toba telah mewakili beberapa daerah di sekitarnya. Danau Toba berwarna biru Biru artinya tenang, sejuk dan dingin. Danau Toba adalah danau air tawar yang paling indah di seantero dunia mengelilingi pulau Samosir, juga telah menjadi DTW karena keindahan alamnya. Keindahan yang alami dan asri, memberi ketenangan dan kesejukan bagi masyarakat disekitarnya dan juga wisatawan domestik maupun mancanegara. Untuk itu perlu penataan yang lebih profesional dan menjaga kelestarian Danau Toba dalam rangka mewujudkan industri pariwisata yang modern. Selain itu Danau Toba adalah sumber kehidupan masyarakat untuk air minum dan bahkan sebagai tempat mencari ikan bagi nelayan dan tempat penagkaran berbagai jenis ikan air tawar. Sapa/saoan berwarna hitam, putih dan merah. Sapa adalah tempat makan kelompok keluarga pada zaman dahulu kala. Jika dilihat dari fungsinya, sapa adalah media yang mengandung makna filosofis yakni menciptakan yang mengandung makna filosaofis yakni menciptakan kebersamaan dan cinta kasih. Karena pada saat mencicipi makanan, diantara anggota keluarga terjadi interaksi sosial yang menciptakan suasana keakraban satu perasaan dan bersifat edukatif. Sapa berisi nasi yang menggunung sering dibuat perlambang kemakmuran (Parindahan na Susuk), karena nasi termasuk kebutuhan utama dalam kehidupan sehari-hari bagi masyarakat di Kabupaten Samosir dan umumnya di masyarakat Indonesia. dalam lambang Kabupaten Samosir yang merupakan bagian dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (merah-putih) dan bagian dari dunia (globe) yang diikat oleh cincin berwarna hitam, putih dan merah (tiga bolit) merupakan satu kesatuan yang diidentifikasi menjadi nasi yang menggunung (Indahan na Susuk) yang berada diatas Sapa. Selain sebagai Sapa, juga menggambarkan “Saon” yaitu tempat untuk air minum (Aek Sitio-tio). Air minum adalah termasuk yang sangat dibutuhkan dalam hidup manusia. Didalam budaya masyarakat Batak Toba, air minum (Aek Sitio-tio) mengandung makna filosofis yakni dengan meminum aek sitio-tio diharapkan akan menjadi “Tio Panaili”, “Tio Parhorasan”, dan “Tio Panggabean”.Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa sapa/saoan melambangkan tempat indahan (na suksuk da aek sitiotio) yang merupakan kebutuhan masyarakat di kabupaten Samosir. Selanjutnya di jelaskan bahwa pada tapak sapa/saoan berbentuk segitiga melambangkan “Dalihan na tolu” (tataring) yang berpungsi untuk landasan periuk pada saat memasak. Di kalangan masyarakat batak “Dalihan na Tolu” mengandung makna yaitu “Somba mar hula hula”, manat mardongan tubu dan “elek marboru”. Artinya ketiga pola inilah yang menjadi dasar atau pedoman dalam kehidupan sosial maupun kegiatan lainnya di masyarakat batak. Dilihat dari posisi “Dalihan na Tolu”, terdapat perbedaan struktural dan bahkan perbedaan prinsip (pendapat), akan tetapi melalui peran “Dalihan Natolu” seluruh aspek kegiatan tetap mengacu kepada hasil yang terbaik. Tuat si Puti, Nangko si Deak Ia i na ummuli, Ima ta pareak Purpar ninna Pande dorpi bahen tu dimposna. Hasadaon ni roha do patimbul sada bangso, jala sian hasadaon ni roha i do parhiteian ni pasu-pasu. Dengan demikian Pemkab Samosir beserta seluruh jajarannya dan juga masyarakatnya tetap dilandasi prinsip “Dalihan na Tolu” untuk menjadikan Kabupaten Samosir menjadi kabupaten yang makmur, maju dan berbudaya. Tulisan “Satahi Saoloan” berwarna hitam Motto “Satahi Saoloan” adalah salah satu kalimat singkat dan mengandung makna filosofis dan merupakan landasan untuk menciptakan persatuan dan kesatuan yang identik dengan azas kebersamaan atau gotong-royong dalam konteks yang berdampak positif untuk membangun Kabupaten Samosir. Seluruh aspek pembangunan Kabupaten Samosir diharapkan tetap didasari motto “Satahi Saoloan”. Aksara Batak “Horas” berwarna hitam Kata “Horas” adalah sapaan universal (akrab) dari masyarakat batak yang berarti “selamat”. Pada hakekatnya kata “Horas” juga merupakan doa spontanitas kepada Tuhan yang maha Esa agar terlindung dari hal-hal yang tidak diinginkan. Sapaan “Horas: ditulis dengan aksara Batak membuktikan bahwa nenek moyang orang Batak telah memiliki peradaban yang tinggi. Selain aksara batak juga memiliki bahasa daerah yaitu bahasa Batak. Aksara ini diharapkan dapat memotivasi generasi penerus untuk mengetahui dan melestarikannya. Kata “Horas” adalah bagian dari lambang artinya bahwa Pemkab Samosir beserta jajarannya demikian juga masyarakatnya semoga selamat mengemban tugas dalam rangka membangun Kabupaten Samosir menjadi kabupaten yang bersinar kesuluruh penjuru dunia, makmur, maju, dan berbudaya. Dari masyarakat Kabupaten Samosir diharapkan selalu berprilaku yang baik, bersahabat dan penuh cinta kasih dalam menyambut kedatangan pengunjung/wisatawan ke wilayah Kabupaten Samosir. Ulos Batak bertuliskan Kabupaten Samosir berwarna biru kehitam-hitaman. Ulos Batak terkenal karena bentuk dan motifnya yang spesifik. Ulos pada mulanya berfungsi untuk melindungi tubuh dari cuaca dingin maupun gigitan serangga. Kemudian fungsi ulos berkembang sesuai dengan perkembangan zaman dan bentuknya beraneka ragam selain untuk melindungi tubuh juga diyakini bahwa ulos secara filosofis mengandung makna untuk melindungi rohani (tondi) manusia, sesuai dengan suasana maupun bentuk adat yang dilaksanakan. Pada saat tertentu ulos juga digunakan untuk : a. b. Topi (Tali-tali) Pakaian kebesaran (topi, ampe-ampe dan abit) Selain itu Ulos Batak dicontohkan dalam perumpamaan yaitu ulos ganjang dan ulos si godang rambu. Artinya semoga panjang umur, banyak rejeki dan semoga banyak keturunan (torop pomparan). Dapat ditarik kesimpulan fungsi ulos batak adalah untuk melindungi/mengayomi badan dan rohani manusia (mangulosi badan dohot tondi). Dalam lambang Ulos Batak bertuliskan Kabupaten Samosir artinya semoga Kabupaten Samosir terlindungi dari hal-hal yang tidak diinginkan dan seluruh aspek kegiatan dapat dilaksanakan sesuai dengan potensi maupun sumber daya yang ada sehingga tujuan yang dicita-citakan tercapai yakni masyarakat adil, makmur, maju dan berbudaya. Ulos terdiri dari 1 (satu) lembar, pangkal maupun ujung ulos memilki 7 helai benang (rambu), artinya Kabupaten Samosir berdiri pada tanggal 7 bulan Desember tahun 2004. Tulisan berwarna putih artinya bahwa Kabupaten Samosir benar-benar memiliki karakter dan intensitas yang dapat dibanggakan serta diwujudkan melalui pola pikir yang bersih dan tekad yang suci dan mulia. Rumah adat Batak Toba dan ukiran (gorga) berwarna hitam. Rumah adat Batak Toba memiliki gaya arsitektur yang unik, karena bahan-bahan yang digunakan dikelola hanya dengan menggunakan tali yang terbuat dari ijuk. Di masyarakat Batak Toba rumah dikenal dengan sebutan “Sibanding Tua” na hot dibatu-batu na martua sigomgom saluhut na sa isina, pangapalan gogo pangapalan tua. Dari keberadaan rumah adat Batak Toba, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa rumah memiliki makna material dan makna filosofis. Didalam lambang, rumah adat Batak Toba diidentifikasi sebagai Pemkab Samosir yang menjadi pelindung (pengayom), sumber program dan sebagai wadah yang dapat menampung aspirasi masyarakat. Untuk itu diharapkan agar Pemkab Samosir sebgai pelaksana pemerintahan memiliki kemampuan untuk mendayagunakan segala potensi yang dimiliki sesuai dengan makna yang dikandung rumah adat Batak Toba. Demikian juga halnya dengan ornamen (gorga) Batak, bentuk ornamen (gorga) ini adalah sebgai bukti nyata bahwa orang Batak sejak zaman dahulu kala telah sanggup mengidentifikasi bentuk-bentuk alam ke dalam ukiran. Dengan kata lain bahwa rumah adat Batak Toba beserta ornamen (gorga) merupakan artefak masyarakat Kebupaten Samosir yang harus dikembangkan dan dilestarikan sebagai salah satu daya tarik untuk wisatawan domestik maupun mancanegara yang bermuara untuk kemakmuran masyarakat di Kabupaten Samosir.