DIMENSI VOL 11, NO.

1, JUNI 2022

Model Pemberdayaan Dan Komunikasi Organisasi Karang Taruna Desa Munggugianti Kecamatan
Benjeng
Linda Nur Fitria, Hisnuddin Lubis
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya, Universitas Trunojoyo Madura
[email protected]
Abstract
The Karang Taruna's role in the community necessitates a high level of expertise and cooperation with the
government. This necessitates empowering and enabling efficient organizational communication models between
members and the village government so that development planning initiatives, notably social welfare, can run in
harmony. It is done in Karang Taruna in Munggugianti Village, Benjeng District, through studying, discussing,
advising, instructing, and mentoring the younger generation. These services address an individual's cognitive,
emotional, and psychomotor aspects. Organizational communication has been modeled under the Stephen P.
Robbins approach. The findings suggest that the Karang Taruna have a sense of their dignity and are aware of
historical patterns that can be used as a learning tool. A second benefit was that Karang Taruna Munggugianti
Village residents could air their views in public. As the Village Government's Social-Economic Recovery Partner,
the karang taruna Munggugianti Village has the same perception or knowledge of the karang taruna Optimization
Strategy. This karang taruna village can create the Independence program, which is part of the activity idea, and
put it into action. "Y" communications model is used in the Karang Taruna Munggugianti Village's organizational
communications model because it is flexible enough to adapt to any given situation or condition in which it is
applied. In the Karang Taruna Munggugianti Village, the wheel communication model, in which the chairman is
the center communicator, is the prevalent organizational communication paradigm.

Keyword: karang taruna desa munggugianti, Stephen P. Robbins communication model, community development

Abstrak
Pentingnya fungsi Karang Taruna di desa tentu memerlukan kompetensi dan sinergi dengan pihak pemerintah.
Menyikapi hal tersebut, perlu dilakukan pemberdayaan dan penentuan model komunikasi organisasi yang efektif
dengan anggota maupun Pemerintah Desa agar program perencanaan pembangunan terutama dalam bidang
kesejahteraan sosial dapat berjalan selaras. Metode pengembangan dan pemberdayaan generasi muda dalam wadah
organisasi Karang Taruna di Desa Munggugianti, Benjeng dilakukan dalam bentuk kajian, diskusi, penyuluhan,
pelatihan, dan pendampingan. Penyuluhan dan pelatihan yang dilakukan, dengan orientasi pada pemenuhan
dimensi kognitif, afektif dan psikomotor. Model komunikassi diidentifikasi menggunakan model komunikasi
organisasi Stephen P. Robbins. Hasil menunjukkan; Pertama, Anggota memahami marwahnya sebagai Karang
Taruna, dan mengetahui pola organisasi terdahulu untuk dijadikan pembelajaran. Kedua, Karang Taruna mampu
mengungkapkan gagasan di depan umum. Ketiga, Karang Taruna dan Pemerintah Desa telah memiliki persepsi
atau pemahaman yang sama dalam Strategi Optimalisasi Organisasi Karang Taruna sebagai Mitra Pemerintah
Desa dalam Pemulihan Sosial Ekonomi. Keempat, Karang Taruna Mampu menyusun program peringatan
Kemerdekaan yang dituangkan dalam proposal kegiatan, serta mampu merealisasikan kegiatan. Model
komunikasi organisasi Karang Taruna Desa Munggugianti menerapkan semua model komunikasi yang
dikemukakan oleh Stephen P. Robbins yaitu : model komunikasi rantai, model komunikasi roda, model
komunikasi lingkaran, model komunikasi jaringan bebas, dan model komunikasi “Y”, menyesuaikan isi informasi
atau pesan dalam situasi dan kondisi yang ada di organisasi. Model komunikasi organisasi yang dominan di Karang
Taruna Desa Munggugianti, yaitu model komunikasi roda, dimana Ketua selaku pimpinan menjadi sentralitas
dalam berkomunikasi.

Kata kunci: karang taruna, desa munggugianti, model komunikasi Stephen P. Robbins, Community development
 32 DIMENSI VOL 11, NO. 1, JUNI 2022

Pendahuluan Karang Taruna Desa Munggugianti sudah ada

sejak sebelum tahun 2009 , yang pertama kali di
Di era globalisasi ini, organisasi merupakan ketuai oleh bapak Budi yang sekarang menjadi Satpol
bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan PP Kecamatan Benjeng. Kemudian digantikan oleh
sosial. Setiap orang memiliki organisasi untuk Bapak Solichin, setlah itu digantikan oleh Bapak
berinteraksi satu sama lain, baik untuk sekedar Waluyo pada tahun 2009. Usai masa kepengurusan
membutuhkan aktualisasi diri, mengembangkan Bapak Waluyo Karang Taruna mulai tidak aktif
konsep diri, maupun merubah tatanan masyarakatke kembali. Kemudian pada tahun 2011 berdirilah
arah yang lebih sejahtera lagi. Salah satu organisasi Komunitas Remaja Kreatif yang menjadi awal
kesejahteraan sosial yang ada dibawah naungan lahirnya kembali Karang Taruna di Desa
pemerintah yakni Karang Taruna. Karang Taruna Munggugianti.
merupakan salah satu organisasi yang paling aktif di Pada tahun 2012 para pemuda yang tergabung
Desa. Berbagai kegiatan baik sosial, kebudayaan, dalam Komunitas Remaja Kreatif kemudian menjadi
maupun pemerintahan yang ada di Desa melibatkan satu membentuk Karang Taruna Dusun Munggu yang
Karang Taruna sebagai perwakilan pemuda. pertama kali di ketuai oleh Cak Khafidz. Masa
Karang Taruna merupakan salah satu organisasi kepengurusan Cak Khafidz 2012-2016, setelah itu
sosial sebagaimana tercantum dalam Pasal 38 ayat dilanjutkan oleh Cak Angga yang sekarang menjadi
(1-3), Bab VII tentang Peran Masyarakat Undang- Kepala Urusan Pembangunan Desa Munggugianti.
Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Baru setelah itu Karang Taruna Desa Munggugianti
Kesejahteraan Sosial, ayat (1) masyarakat di lantik secara resmi pada masa kepengurusan Cak
mempunyai kesempatan yang seluas-luasnya untuk Dwi Kristanto pada tanggal 22 September 2018.
berperan dalam penyelenggaraan kesejahteraan Disinilah masa kejayaan Karang Taruna Desa
sosial,ayat (2) peran sebagaimana dimaksud pada Munggugianti, banyak sekali kegiatan pemberdayaan
ayat (1) dapat dilakukan oleh perorangan, keluarga, yang telah dilakukan untuk masyarakat.
organisasi keagamaan, organisasi sosial Selepas Kepengurusan Dwi Kristanto pada tahun
kemasyarakatan, lembaga swadaya masyarakat, 2020 kemudian di gantikan oleh Prayogo Setiawan
organisasi profesi, badan usaha, lembaga sampai pada tahun 2022. Pada masa ini Karang
kesejahteraan sosial dan lembaga kesejahteraan Taruna kembali tidak aktif dikarenakan Pandemi
sosial asing, ayat (3) peran sebagaimana dimaksud Covid-19. Setelah itu pada tahun 2022 Prayogo
pada ayat (2) dilakukan untuk mendukung Setiawan digantikan oleh Dwi Muhammad
keberhasilan Penyelenggaraan Kesejahteraan Ramadhan sampai sekarang. Karang Taruna Desa
Sosial. Munggugianti kembali aktif ditandai dengan
Permensos 25 tahun 2019 tentang Karang Taruna serangkaian program Agustusan yang telah
juga menyebutkan bahwa Karang Taruna adalah direncanakan. Setelah kegiatan Peringatan
organisasi yang dibentuk oleh masyarakat sebagai Kemerdekaan selesai Ketua Bersama Pengurus
wadah generasi muda untuk mengembangkan diri, Harian akan fokus pada pembentukan struktural
oleh, dan untuk generasi muda, yang berorientasi Pengurus Karang Taruna.
pada tercapainya kesejahteraan sosial bagi Sasaran yang ingin dicapai oleh Karang Taruna
masyarakat. Karang Taruna sebagai lembaga Desa Munggugianti menitikberatkan pada kesadaran
kemasyarakatan tidak hanya sebagai wadah generasi dan tanggung jawab sosial dalam pelaksanaan
muda yang memiliki visi dan misi yang sama, pembangunan. Untuk mencapai sasaran tersebut,
namun lebih dari itu dapat membantu masyarakat maka tugas pokok Karang Taruna adalah bersama-
sekitar yang keadanya kurang beruntung, serta sama dengan pemerintah dan komponen masyarakat
mengkondisikan lingkungan menuju tatanan lainnya menanggulangi berbagai masalah
masyarakat madani yang berujung pada pembangunan sehingga potensi karang taruna dapat
kesejahteraan sosial ekonomi. dirasakan oleh masyarakat di lingkungannya.
Profil Karang Taruna Desa Munggugianti Begitu pentingnya fungsi Karang Taruna di desa
tentu memerlukan kompetensi dan sinergi dengan
 Linda Nur Fitria, Hisnuddin Lubis Model Pemberdayaan Dan Komunikasi Organisasi…………… 33

pihak pemerintah. Menyikapi hal tersebut, perlu Berdasarkan observasi dan wawancara bersama
dilakukan pemberdayaan dan komunikasi dengan pemuda Desa Munggugianti, maka permasalahan
Pemerintah Desa agar program perencanaan mendasar yang dihadapi oleh Karang Taruna di
pembangunan terutama dalam bidang kesejahteraan Desa Munggugianti cenderung identik dan dapat
sosial dapat berjalan selaras. dikualifikasikan dalam 3 (tiga) dimensi, yaitu
Permasalahan Karang Taruna Desa dimensi kognitif, affektif dan psikomotor sebagai
Munggugianti berikut :
Tabel 1. Permasalahan Karang Taruna Desa Munggugianti wadah organisasi Karang Taruna untuk
No Permasalahan mengoptimalkan potensi pemuda Desa sehingga
1 Dimensi Kognitif keberadaannya benar-benar memberikan manfaat
1) Kurangnya kesadaran tentang arti yang optimal terutama bagi dirinya, keluarganya dan
penting keberadaan mereka sebagai generasi masyarakat di sekitarnya di tengah-tengah
muda di tengah-tengah perubahan yang tengah
berlangsung perubahan besar yang berlangsung. Generasi muda
2) Kurangnya pemahaman tentang arti dalam wadah organisasi Karang Taruna diharapkan
penting organisasi Karang Taruna sebagai tidak hanya menjadi pelengkap dan/atau obyek
wadah pengembangan generasi muda dalam gerak dinamika pembangunan yang ada,
nonpartisan dalam peningkatan kesejahteraan tetapi menjadi subyek yang terlibat secara langsung
sosial
3) Pengetahuan tentang kepemimpinan dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
dan manajemen keorganisasian yang belum dengan menjadi pemuda yang produktif dan inovatif.
merata Metode Pelaksanaan
2 Dimensi Afektif Metode pengembangan dan pemberdayaan
1) Kurangnya respon terhadap persoalan- generasi muda dalam wadah organisasi Karang
persoalan kemasyarakatan yang berkembang
2) Kurangnya keberanian untuk memikul
Taruna di Desa Munggugianti Kecamatan Benjeng
tanggung-jawab yang lebih besar dilakukan dalam bentuk Diskusi, Kajian,
3) Kurangnya kepercayaan diri untuk penyuluhan, pelatihan dan pendampingan.
mengungkapkan gagasan Penyuluhan dan pelatihan yang dilakukan, tentunya,
4) Kurangnya rasa kepemilikan didalam diorientasikan pada pemenuhan dimensi kognitif,
berorganisasi
3 Dimensi Psikomotor
afektif dan psikomotor. Dengan demikian
1) Kurangnya kemampuan dan diharapkan melalui pelatihan-pelatihan yang
ketrampilan untuk menggerakan dirinya dan dilaksanakan, generasi muda yang tergabung dalam
orang lain pada suatu tujuan tertentu wadah organisasi Karang Taruna memiliki
2) Belum adanya struktur organisasi kemampuan dan keterampilan untuk menjadikan
secara lengkap
dirinya lebih berdaya guna, memiliki ketrampilan
3) Belum adanya perencanaan
kemandirian organisasi menggerakkan dan mengelola organisasi, memiliki
kesadaran yang tinggi akan eksistensi dirinya di
tengah masyarakat dan perubahan, empati terhadap
Target Luaran sesama dan lingkungan, keberanian berkreasi dan
Luaran yang ditargetkan melalui kegiatan ini berinovasi.
adalah sebuah model pemberdayaan dan komunikasi Meteri diskusi dan kajian yakni mengenai peran
organisasi bagi Karang Taruna Desa Munggugianti Karang Taruna sebagai Mitra Pemerintah Desa,
untuk mengoptimalkan perannya sebagai mitra kemudian kajian sejarah Karang Taruna Desa untuk
Pemerintah Desa dalam pemulihan sosial ekonomi melihat pola organisasi terdahulu dan meningkatkan
guna tercapainya kesejahteraan sosial masyarakat. semangat dalam berorganisasi. Pelatihan yang kami
I. METODE PELAKSANAAN lakukan meliputi pelatihan public speaking sebagai
Tujuan Pemecahan Masalah modal dasar untuk berkomunikasi di depan
Tujuan kegiatan ini adalah untuk membantu khalayak. Serta pendampingan, terkait
pengembangan dan pemberdayaan generasi muda di pendampingan rapat, memonitoring kendala dan
Desa Munggugianti Kecamatan Benjeng dalam hambatan yang dialami Karang Taruna,
34 DIMENSI VOL 11, NO. 1, JUNI 2022

pndampingan kegiatan, serta pendampingan

kegiatan manajerial organisasi
Tabel 2. Metode Pemberdayaan
No Permasalahan Metode Materi
1 Dimensi Kognitif Pelatihan
1) Kurangnya keterampilan baru untuk berwirausaha Penyuluhan, Kewirausahaan, Diskusi
2) Kurangnya kesadaran tentang arti penting keberadaan Pelatihan dan Kajian Karang
mereka sebagai generasi muda di tengah-tengah perubahan Penyuluhan, Taruna, Pendampingan,
yang tengah berlangsung. Kajian, Diskusi Upgrading Karang
3) Kurangnya pemahaman tentang arti penting Diskusi, Kajian, Taruna
organisasi Karang Taruna sebagai wadah pengembangan Talk Show
generasi muda nonpartisan dalam peningkatan kesejahteraan
sosial. Pelatihan,
4) Pengetahuan tentang kepemimpinan dan manajemen Program
keorganisasian yang belum merata. Pendampingan.
2 Dimensi Afektif Kajian dan Diskusi,
1) Kurangnya respon terhadap persoalan-persoalan Pelatihan, Kajian, Talk Show,
kemasyarakatan yang berkembang. Dialog interaktif. Pendampingan, Pelatihan
2) Kurangnya keberanian untuk memikul tanggung- Penyuluhan, Public Speaking,
jawab yang lebih besar. Pelatihan Leadership. Upgrading Karang
3) Kurangnya kepercayaan diri untuk mengungkapkan Pelatihan Taruna
gagasan. Upgrading
4) Kurangnya rasa kepemilikan didalam berorganisasi.
3 Dimensi Psikomotor Pendampingan
1) Kurangnya kemampuan dan ketrampilan untuk Penyulugan, Pembuatan Struktur
menggerakan dirinya dan orang lain pada suatu tujuan tertentu Pelatihan. Organisasi, Penyuluhan,
2) Belum adanya struktur organisasi secara lengkap Program Talk Show Kepemudaan
3) Belum adanya perencanaan kemandirian organisasi Pendampingan.
Pelatihan,
Pendampingan

Bagan 1. Model Pemberdayaan

Proses
Pemberdayaan

Kegiatan Diskusi, Pemuda yang Karang Taruna

Anggota Karang Pelatihan, produktif, berdaya Sebagai Mitra
Taruna Penyuluhan, dan guna bagi dirinya Pemerintah Desa
Pendampingan dan lingkungan

Input Input
 Linda Nur Fitria, Hisnuddin Lubis Model Pemberdayaan Dan Komunikasi Organisasi…………… 35

Model Komunikasi Organisasi bersumber dari Sentral A (sentralisasi). Dari A

Model komunikasi memudahkan organisasi informasi iitu dialihkan kepada C lalu masing-
untuk mengidentifikasi bentuk komunikasi mana masing merespons kembali informasi itu kepada A,
yang efektif untuk pencpaian tujuan organisasi. inilah jaringan komunikasi yang formal. Jika terjadi
Selaian itu model komunikasi juga berkaitan dengan hubungan di antara A, C, D, dan E maka hubungan
tingkatan dan budaya dalam suatu organisasi. Model itu bersifat informal Liliweri (2014).
komunikasi juga biasanya dijelaskan secara tersirat 3) Model Lingkaran (circle)
dalam regulasi yang diterapkan pada suatu Model komunikasi lingkaran ialah semua anggota
organisasi. Dalam suatu organisasi beberapa model bisa menjalin interaksi pada setiap tiga tingkatan
atau pola yang biasa diterapkan untuk tanpa berkelanjutan ke tingkat yang lebih tinggi
berkomunikasi, menurut Robbins dalam Handayani misalnya komunikasi terjadi interaksi antara sesama
2021 bahwa dalam suatu organisasi terdapat lima bawahan dan atasan atau komunikasi berjenjang.
model atau pola komunikasi organisasi yaitu : Model komunikasi yang dibangun seperti pola
1) Model Rantai (chain) berkelanjutan namun lebih bersifat tertutup. Artinya
Model jaringan komunikasi disini terdapat lima pada akhirnya pemberi pesan akan mengevaluasi
tingkatan atau jenjang hirarkis yang biasa dikenal hasil-hasil dan implikasi dari pesan pertama yang ia
dengan arus komunikasi ke atas dan arus komunikasi kirimkan dari orang terakhir yang menerima pesan.
ke bawah. Maksud dari model tersebut ialah Jaringan komunikasi berbentuk lingkaran
hubungan komunikasi garis langsung ke atas menggambarkan bagaimana aliran informasi
maupun ke bawah tanpa terjadi penyimpangan bersumber dari sesorang yang ingin mengambil
(komando). Model komunikasi ini menunjukkan inisiatif memulainya komunikator) misalnya A
bahwa tingkat kepercayaan pemimpin kepada kepada B, dilanjutkan kepada C dan D,
bawahan sangat tinggi atau bahkan pemimpin benar- dikembalikan lagi kepada A, dan seterusnya.
benar memberikan kewenangan kepada anggotanya 4) Model Jaringan Bebas (all channel)
untuk menyampaikan informasi, namun setiap Model komunikasi ini merupakan pengembangan
anggota hanya dapat menerima dan memberi dari pola komunikasi model lingkaran (circle). Pada
informasi maksimum dengan dua orang saja. Model model ini semua tingkatan dalam jaringan tersebut
komunikasi berbentuk rantai menggambarkan dapat melakukan interaksi timbal balik tanpa melihat
bagaimana aliran informasi itu bersumber dari siapa yang menjadi tokoh sentralnya. Semua arahan
tingkat atas “Ketua” kepada seorang “Wakil Ketua” komunikasi antar jaringan dan jenjang hierarkinya
dan diteruskan kepada “Kepala Seksi”. tidak dibatasi dan setiap staf/bawahan bebas
2) Model Roda (Wheel) melakukan interaksi dengan berbagai
Sistem komunikasi pada model ini menjadikan pihak/pimpinan atau sebaliknya.
semua laporan, instruksi, perintah kerja dan 5) Model Huruf “Y”
kepengawasan terpusat satu orang yang memimpin Model jaringan komunikasi dalam organisasi ini
dengan empat bawahan atau lebih. Dan tidak terjadi tidak jauh berbeda dengan model rantai (Chain).
interaksi (komunikasi) antara satu dengan bawahan Yaitu terdapat empat level jenjang hierarki, satu
yang lain. Jaringan komunikasi roda supervisor memiliki dua bawahan, dua atasan yang
menggambarkan bagaimana aliran informasi itu mungkin berbeda devisi atau departemen.
36 DIMENSI VOL 11, NO. 1, JUNI 2022

Bagan 2. Model Komunikasi Organisasi

Hasil Dan Pembahasan Hasil serta dampak yang ditimbulkan dari kajian
ini adalah Karang Taruna Desa Munggugianti faham
Kajian Sejarah Karang Taruna Desa akan marwahnya sebagai Karang Taruna,
Munggugianti mengetahui pola organisasi terdahulu untuk
Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 22 Mei 2022. dijadikan pembelajaran. Karena proses kajianya
Kajian Sejarah Karang Taruna sebagai langkah dilkukan secara hybrid, hal itu dikarenakan salah
pemberdayaan Karang Taruna pada tahap awal. satu pemateri ada di luar kota. Sound system yang
Kegiatan ini mengkaji sejarah dan pola organisasi digunakan untuk zoom mengalami pantulan
Karang Taruna Desa Munggugianti terdahulu. sehingga tidak bisa melakukan dikusi secara efektif.
Kajian historik dan fenomenologi Sejarah Namun hambatan tersebut dapat terselesaikan
dimaksudkan untuk menyemangati anggota Karang dengan metode Video Call Whatsapp. Sehingga
Taruna Desa. Ada 5 Narasumber dari Ketua Karang proses Kajian dapat berjalan dengan lancar.
Taruna terdahulu yang menyampaikan sejarah Pencapaian dalam kegiatan pembelajaran ini
kepengurusanya dan juga program kerja yang sudah sesuai target yang diinginkan, yaitu
mereka lakukan. Setelah itu ada sesi diskusi untuk mengengenalkan kembali Karang Taruna akan
memperdalam topik yang sedang diabahas. Sejarah Karang Taruna desa Munggugianti. Serta
Pemateri/Pengisi Kegiatan Khafidz Ketua Kartar tertanam jiwa-jiwa kesadaran bagi pemuda untuk
(Ketua Kartar 2012-2016), Angga Fajar Yulianto, melaksanakan tanggung jawab sosial. Kajian ini juga
S.T (Ketua Kartar 2016-2018), Dwi Kristantano, sekaligus mengenalkan dan membentuk jaringan
S.Pd (Ketua Kartar 2018-2020), Prayogo Setiawan komunikasi dengan pengurus lama. Kajian sejarah
(Ketua Kartar 2020-2022), dan Satya Pradika, S.M ini memberikan gambaran bagi anggota baru Karang
(Ketua Kartar Kecamatan 2021-2026). Taruna Desa Munggugianti tentang Organisasi
Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk Karang Taruna sebagai lembaga kemasyarakatan.
pemantapan marwah Karang Taruna sebagai mitra Pelatihan dan Penyuluhan
pemerintah dengan mengkaji pola organisasi
terdahulu untuk memanajen konflik organisasi Pelatihan yang sudah saya lakukan yakni
Karang Taruna sekarang. Kajian historik dan pelatihan Public Speaking. Pelatihan tersebut saya
fenomenologi Sejarah dimaksudkan untuk pilih karena merupakan keterampilan dasar yang
menyemangati anggota Karang Taruna Desa. Serta harus dimiliki oleh setiap anggota. Kegiatan tersebut
mempelajari model komunikasi organisasi terdahulu dilakukan pada tanggal 17 Juni 2022 di Pendopo
untuk memanajemen resiko terjadinya kesalahan Balai Desa Munggugianti. Kegiatan Public speaking
kembali. ini dilaksanakan sebagai respon kekurangan pemuda
 Linda Nur Fitria, Hisnuddin Lubis Model Pemberdayaan Dan Komunikasi Organisasi…………… 37

dalam berkomuniksi atau menyampaikan sesuatu. yang ditimbulkan dari kegiatan Taalk Show ini
Kegiatan di awali dengan penyampaian materi tips tentunya sangat bermanfaat bagi pemuda setempat
dan trik Public Speaking, kemudian latihan olah khususnya remaja karang taruna guna membangun
vokal, kemudian ada sesi tanya jawab untuk perekonomian desa semakin maju. Serta
memperdalam bahasan. memberikan pemahaman tentang Organisasi Karang
Taruna dan menyelesaikan kendala dari Karang
Pelatihan ini dimaksudkan untuk melatih Softskill
Taruna Desa Munggugianti.
Pemuda. Karena sebagai mitra pemerintah nantinya
akan menyampaikan aspirasi masyarakat ke Ketercapaian tujuan kegiatan sudah tercapai
Pemerintah Desa sekaligus mengedukasi masyarakat dengan baik. Antara Karang Taruna dan Pemerintah
tentang kebijakan desa. Hal ini memerlukan Desa sudah memiliki persepsi atau pemahaman yang
kemampuan berkomunikasi yang baik. Adapun yang sama tentang Karang Taruna dan terciptanya Strategi
menjadi pemateri yakni saya sendiri. Optimalisasi Organisasi Karang Taruna Desa
Munggugianti sebagai Mitra Pemerintah Desa dalam
Hasil serta dampak yang ditimbulkan dari kajian Pemulihan Sosial Ekonomi.
ini adalah Karang Taruna Desa Munggugianti
mampu mengungkapkan gagasan di depan umum. 1) Pemahaman tentang Peran Karang Taruna
Dengan bekal penguasaan materi dan Desa
memperhatikan elemen penting dalam Mengenai peran Karang Taruna sendiri tertuang
berkomunikasi seperti audience, penampilan, kontak dalam tugas dan fungsinya. Menurut Permensos No.
mata, situasi atau lingkungan. Karena keterbatasan 25 tahun 2019 tentang Karang Taruna, tugas Karang
waktu yang saya miliki di dalam ber-KKN bentuk Taruna yakni:
pelatihan langsung saya lakukan dalam bentuk a. mengembangkan potensi generasi muda dan
program pendampingan. masyarakat; dan
b. berperan aktif dalam pencegahan dan
Talk Show “Optimalisasi Peran Karang penanggulangan permasalahan sosial melalui
Taruna Sebagai Mitra Pemerintah Desa dalam rehabilitasi sosial, jaminan sosial, pemberdayaan
Pemulihan Sosial Ekonomi” sosial, dan perlindungan sosial serta proggram
Talk Show ini dilakukan pada hari Sabtu, 2 Juli prioritas nasional.
2022 di Pendopo Balai Desa Munggugianti. Sedangkan fungsi Karang Taruna sendiri yakni:
Kegiatan ini berlangsung layaknya dialog interaktif. administrasi dan manajerial; fasilitasi; mediasi;
Diawali dengan opening statement oleh Narasumber komunikasi, informasi, dan edukasi; pemanfaatan
kemudian moderator melempar pertanyaan kepda dan pengembagan teknologi; advokasi sosial;
narasumber, setelah itu di sesi terakhir ada tanya jaab motivasi; pendampingan; dan pelopor.
dan tanggapan dari audince dalam hal ini anggota
Karang Taruna Desa Munggugianti. Setelah itu 2) Sinergitas dengan Pemerintah Desa
Kegiatan ini bersifat terbuka dengan notaben sebagai Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
informasi bahwa keaktifan pemuda sangat penting arti kata Sinergi yaitu kegiatan atau operasi
guna menunjang perekonomian masyarakat desa. gabungan. Sinergi adalah membangun dan
Adapun yang menjadi narasumber yakni Bpk. Fathur memastikan hubungan kerjasama yang produktif
Rozi, S.Sos selaku Pembina Umum Karang Taruna serta kemitraan yang harmonis dengan para
Desa Munggugianti dan Sdr. Satya Pradika, S.M pemangku kepentingan, untuk menghasilkan karya
selaku Ketua Umum Karang Taruna Kecamatan yang bermanfaat dan berkualitas. Ada beberapa
Benjeng. syarat utama penciptaan sinergi yakni kepercayaan,
komunikasi yang efektif, feedback yang cepat, dan
Manfaat kegiatan ini yakni pemantapan SDM kreativitas (Rustiono, 2022).
Karang Taruna sekaligus forum diskusi antar Dalam hal bersinergi dengan Pemerintah Desa,
Anggota Karang Taruna untuk pengambilan sikap seperti yang telah dituturkan oleh Bapak Kepala
sebagai mitra pemerintah dalam pemulihan sosial Desa; Karang Taruna dapat mewujudkan hal tersebut
ekonomi di Desa Munggugianti. Hasil dan dampak
38 DIMENSI VOL 11, NO. 1, JUNI 2022

dalam konsep dan prgram kerja sesuai tugas dan Selain itu saya juga melakukan pendampingan
fungsinya. Yang nantinya dipertanggungjawabkan pada setiap rapat untuk mengetahui kendala dan
dengan baik sehingga timbul kepercayaan dari progres kegiatan setiap rapat yang telah dilakukan.
pemerintah desa, terjalin komunikasi intens, Hal tersebut dapat membantu anggota Karang
sehingga terjadi feedback antar Pemerintah Desa Taruna untuk memecahkan setiap masalhnya. Serta
dengan Karang Taruna. Mengenai program dan menghubungkanya ke Pemerintah Desa. Dalam hal
konsep tersebut Karang Taruna di haruskan untu ini juga dilakukan pelatihan kepemimpinan dan
menawarkan konsep yang menarik, dengan pengarsipan. Bagaimana cara bersikap didepan
kreativitas dan inovasi. umum, memimpin rapat, dan mendokumentasikan
3) Mewujudkan Kemandirian Organisasi setiap kegiatan; baik itu berbentuk tulisan atau audio
Karang Taruna visual.
Topik bahasan ketiga yakni mewujudkan
kemandirian organisasi. Arti kemandirian bagi Hasil serta dampak yang ditimbulkan dari
sebuah organisasi adalah jelasnya visi, misi, program program pendampingan ini adalah Karang Taruna
serta kegiatan yang akan dilakukan oleh organisasi. Desa Munggugianti mampu membentuk kepanitiaan
Dalam arti yang lebih luas Kemandirian Organisasi peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia
adalah kemampuan manajemen organisasi, yang Ke-76. Mampu menyusun program
pengembangan dan inovasi, strategi advokasi dan Kemerdekaan yang dituangkan dalam proposal
sharing pengetahuan, serta kemampuan dalam kegiatan, serta mampu merealisasikan kegiatan
komunikasi dan memenuhi kebutuhan keuangan dan tersebut pada awal bulan Agustus mendatang.
ekonomi. Menurut Bpk. Fathur Rozi, S.Sos., Sejauh ini persiapan mereka sudah hampir 60% dan
organsasi dikatakan mandiri jika memiliki masih ada rapat lanjutan untuk koordinasi dengan
kemampuan untuk menjalankan konsep dan program masyarakat setempat.
kerja yang sudah dirumuskan sebelumnya. Model Komunikasi Organisasi
Yang dikaji pada diskusi kali ini yakni mengenai
kemandirian organisasi secara finansial. Menurut Berdasarkan hasil penelitian Model Komunikasi
Sdr. Satya Pradika, S.M., kemandirian organisasi Organisasi di Karang Taruna Desa Munggugianti
secara finansial dapat diwujudkan melalui pendirian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka
unit usaha Karang Taruna, atau bekerjasama dengan pembahasan mencakup model komunikasi
Badan Usaha Milik Desa terkait pengembangan organisasi di Karang Taruna Desa Munggugianti dan
usaha kreatif dan UMKM. Selain itu cara Model komunikasi organisasi yang dominan pada
mewujudkan kemandirian organisasi yakni Karang Taruna Desa Munggugianti. Peneliti
memaksimalkan potensi yang ada, terus melakukan fokus penelitian pada model komunikasi
mengupgrade kemampuan masing-masing anggota, rantai, model komunikasi roda, model komunkasi
serta melatih kreatifitas dan inovasi dengan lingkaran, model komunikasi jaringan bebas, model
mengikuti pelatihan ataupun perlombaan. komunikasi “Y”. Berikut pemaparan pembahasan
penelitian model komunikasi organisasi di Karang
Program Pendampingan Taruna Desa Munggugianti.
Program pendampingan yang telah kami lakukan Dalam organisasi tentunya tidak terlepas dari
yakni dengan melibatkan Karang Taruna dalam kegiatan komunikasi. Dalam komunikasi tentunya
berbagai kegiatan seperti: pelatihan/workshop, memiliki proses untuk menyampaikan pesan. Pesan
kegiatan sosial yang dilakukan teman-teman KKN, dalam komunikasi biasanya berkaitan dengan
serta melibatkan diri dalam musyawarah desa. pencapaian tujuan dan juga aktualisasi program kerja
Melalui kegiatan ini Karang Taruna dapat yang telah dijalankan. Maka model komunikasi
mengetahui potensi yang ia miliki, dapat organisasi diperlukan agar bisa mengekspresikan
mengupgrade skill, serta peran pentingnya sebagai gagasan-gagasan berkualitas dalam
lembaga kemasyarakatan. mengembangkan suatu organisasi (Handayani,
2021).
 Linda Nur Fitria, Hisnuddin Lubis Model Pemberdayaan Dan Komunikasi Organisasi…………… 39

Dalam pengaplikasian model komunikasi pendapat serta saran, adanya timbal balik dari proses
organisasi di Karang Taruna Desa Munggugianti ada komunikasi antara anggota dan pimpinan mengenai
beberapa perbedaan pendapat antara apa yang ada pekerjaannya dan menyampaikannya melalui
dalam organisasi terhadap teori yang ada. Terkait perantara kepala seksi namun tetap memperhatikan
pendapat yang terjadi dalam organisasi adalah ada otoritas pimpinan sebagai komunikator utama,
dampak positif dan dampak negatif. Pendapat berperan memiliki kewenangan mengendalikan
mengenai dampak negatif di dalam Karang Taruna kebijakan serta mengambil keputusan.
Desa Munggugianti yaitu, misalnya adanya Berdasarkan analisis tersebut bisa disimpulkan
kesalapahaman pimpinan terhadap pegawai akan bahwa model komunikasi yang terbangun antara
memberikan informasi laporan tugas yang tidak pimpinan dan anggota Karang Taruna Desa
langsung ditindak lanjuti oleh anggota. Munggugianti, menunjukkan model komunikasi
rantai yang diterapkan sejalan dengan salah satu lima
Pendapat terkait dampak positif dalam Karang model komunikasi organisasi. Model komunikasi ini
Taruna Desa Munggugianti adalah mengutamakan menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan pemimpin
partisipasi anggota serta keterlibatannya dalam hal ke bawahannya tinggi, bahkan pemimpin benar-
memberikan saran, menyampaikan keluhan benar memberikan kewenangan kepada anggotanya
sehingga dalam pelaksanaan tugas yang telah untuk menyampaikan informasi, namun setiap
diberikan menjadikan stabilitas kinerjanya terjaga. anggotanya dapat menerima dan memberi informasi
Menurut Robbins dalam Handayani (2021), maksimum dengan dua orang saja.
komunikasi organisasi terbagi atas komunikasi Model komunikasi berbentuk rantai
jaringan formal, selentingan, dan mekanisme dengan menggambarkan bagaimana aliran informasi itu
bantuan komputer yang digunakan oleh organisasi bersumber dari tingkat atas “Ketua” kepada seorang
untuk memudahkan komunikasi. Jaringan formal “Wakil Ketua” dan diteruskan kepada “Kepala
kemudian di kelompokkan menjadi tiga jaringan Seksi”. Sistem komunikasi dalam model rantai sama
yaitu rantai, roda, serta semua saluran. Dengan dengan model lingkaran kecuali bahwa para anggota
memperhatikan arah-arah komunikasi yang terjalin yang paling ujung hanya dapat berinteraksi dengan
dalam organisasi secara formal membentuk sebuah satu orang saja.
model komunikasi organisasi yang baik secara b. Model komunikasi Roda
langsung dilakukan oleh pimpinan, maka sebagai
Pada model komunikasi roda di dalam Karang
komunikator pimpinan dalam hal ini sangat Taruna Desa Munggugianti setiap ada kegiatan
menentukan model komunikasi organisasi agar penting seperti pencairan dana maka harus
organisanyasi dapat berjalan secara optimal. dikoordinasikan dahulu kepada Ketua. Koordinasi
1) Model Komunikasi Pada Karang Taruna pekerjaan dilakukan demi kelancaran pekerjaan dan
Desa Munggugianti stabilitas kinerja pegawai agar tetap terjaga. Ketua
a. Model Komunikasi Rantai Karang Taruna Desa Munggugianti memudahkan
Model komunikasi rantai yang diterapkan di anggotanya dalam memperoleh informasi agar
Karang Taruna Desa Munggugianti, yakni arus informasi tersalurkan secara efisien dengan
komunikasi ke bawah dengan memberikan instruksi memanfaatkan media sebagai orientasi memelihara
atau perintah yang diperoleh dari Ketua kemudian stabilitas kinerja. Media yang biasa digunakan
memberikan kepada Wakil Ketua dan sekretaris dan seperti telepon, group whatsapp. Semua yang
Kepala Seksi dan meneruskan ke anggotanya. Dalam disampaikan berkaitan dengan instruksi dan arahan
Pelaksanaan komunikasinya mengikuti Arah yang berhubungan dengan laporan yang
kewenangan, setiap pelaku komunikasi yang disampaikan dari Kepala Seksi mengenai apa yang
berinteraksi terikat oleh struktur. Dengan ketentuan seharusnya diperbaiki dan dikerjakan.
dan peraturan yang sudah berlaku di Karang Taruna Ketua menjadi pusat dalam setiap kegiatan teknis
Desa Munggugianti. komunikasi oleh anggota di Karang Taruna Desa
Model komunikasi yang dilaksanakan Wakil Munggugianti.
Ketua dan Sekretaris bertujuan untuk mengontrol Model komunikasi dengan roda, menghimpun
pelaksanaan kerja anggota. Dengan mengajukan informasi ditujukan untuk menanggulangi masalah-
40 DIMENSI VOL 11, NO. 1, JUNI 2022

masalah yang terjadi, serta untuk menghindari Para anggota Karang Taruna Desa Munggugianti
kejenuhan informasi atau pesan yang tidak mengusahakan berkomunikasi dua arah agar
dibutuhkan, sehingga figur sentral atau pimpinan informasi yang disampaikan dapat dicerna dengan
dapat mempunyai kesempatan untuk mempengaruhi mudah oleh penerima pesan. Sama halnya dengan
bawahannya dalam pengaplikasian keorganisasian pelatihan yang dilakukan dalam kegiatan pelatihan
(Handayani, 2021). internal. Setelah pimpinan memberikan arahan atau
c. Model komunikasi lingkaran petunjuk bagamainana suatu cara kerja yang benar
Model komunikasi lingkaran pada Karang Taruna dan baik maka para anggota yang hadir dan menjadi
Desa Munggugianti berlangsung saat partisipan bisa menanyakan mengenai arahan yang
dilaksanakannya rapat koordinasi. Dalam praktiknya masih kurang dipahami.
model komunikasi lingkaran yang diterapkan di Model komunikasi jaringan bebas yang
Karang Taruna Desa Munggugianti melalui rapat diterapkan di Karang Taruna Desa Munggugianti
koordinasi dimaksudkan untuk meminimalisir bisa disimpulkan komunikasinya sudah berjalan
kesalahan pekerjaan dalam melaksanakan tugas dan efektif, sebab proses penyampaian informasinya
fungsi masing-masing seksi, berdasarkan berlangsung secara dua arah diantara komunikator
kesepakatan yang dicapai dari masing-masing dan komunikan. Komunikasi seperti ini tidak butuh
bidang, sehingga kinerja anggota tidak terhambat. melewati perantara orang lain sehingga
Dengan menjadikan rapat sebagai sarana bagi memudahkan komunikator dan komunikan dengan
pimpinan melihat perkembangan setiap seksi serta meminimalisir terjadinya perbedaan persepsi.
menjadi kontrol perkembangan tugas dan fungsi Pada model ini semua tingkatan dalam jaringan
bawahannya. Dalam mengkoordinasi tugas-tugas tersebut dapat melakukan interaksi timbal balik
antara setiap seksinya Karang Taruna Desa tanpa melihat siapa yang menjadi tokoh sentralnya.
Munggugianti memakai model komunikasi Semua arahan komunikasi antar jaringan dan jenjang
lingkaran ketika diadakannya rapat koordinasi. hierarkinya tidak dibatasi dan setiap staf/bawahan
Komunikasi antara pimpinan dan bawahan banyak bebas melakukan interaksi dengan berbagai
didiskusikan melalui rapat koordinasi yang pihak/pimpinan atau sebaliknya.
dilaksanakan secara tertutup diantaranya setiap e. Model komunikasi “Y”
kepala seksi bisa menunjukkan kinerja bawahannya, Penggunaan model komunikasi Y pada Karang
mengevaluasi masalah yang terjadi dan mencari Taruna Desa Munggugianti terjadi saat pesan dari
solusi terbaik. Ketua yang akan disampaikan kepada anggota
Penjelasan di atas sejalan dengan pendapat model terlebih dahulu disampaikan pada Kepala Seksi yang
komunikasi lingkaran yang mengemukakan bahwa dekat dengan dengan Ketua itu sendiri baik dari
Model komunikasi lingkaran ialah semua anggota jabatan maupun kepentingan organisasi. Salah satu
bisa terjadi interaksi pada setiap tiga tingkatan tanpa proses komunikasi model Y yang terjadi di Karang
berkelanjutan ke tingkat yang lebih tinggi misalnya Taruna Desa Munggugianti dengan cara
komunikasi terjadi interaksi sesama bawahan dan mengadakan rapat koordinasi yang dihadiri seluruh
atasan atau komunikasi berjenjang. Model Kepala Seksi. Di dalam rapat Ketua menyampaikan
komunikasi yang dibangun seperti pola informasi melalui Kepala Seksi terlebih dahulu.
berkelanjutan namun lebih bersifat tertutup. Artinya Kepala Seksi adalah perwakilan dari pegawai di
pada akhirnya pemberi pesan akan mengevaluasi bawahnya. Melalui beberapa pihak yang terlibat
hasil-hasil dan implikasi dari pesan pertama yang berdasarkan struktural, aliran informasi yang
dikirimkan dari orang terakhir yang menerima digunakan secara berurutan, Ketua sebagai sumber
pesan. Jaringan komunikasi berbentuk lingkaran pesan yang disampaikan kepada Kepala Seksi dan
menggambarkan bagaimana aliran informasi itu masing-masing Kepala seksi menyampaikan pesan
bersumber dari seseorang siapa saja yang mengambil dan intrepetasinya kepada anggotanya.
inisiatif memulainya (komunikator) misalnya A Proses penyampaian hasil rapat koordinasi
kepada B, dilanjutkan kepada C dan D, dikembalikan disampaikan melalui rapat Kepala Seksi bersama
lagi kepada A, dan seterusnya. anggotanya. Kepercayaan yang diberikan kepada
d. Model komunikasi jaringan bebas Kepala Seksi dalam menyelesaikan kendala
 Linda Nur Fitria, Hisnuddin Lubis Model Pemberdayaan Dan Komunikasi Organisasi…………… 41

anggotanya dan meneruskan informasinya ke b. Pemimpin sebagai pusat mengirim dan

pimpinan yaitu Ketua. Sebagai Anggota harus menerima pesan
mematuhi aturan yang telah ditetapkan. Setiap Seksi Sesungguhnya pimpinan sebagai role model bagi
memiliki atasan masing-masing, maka dari itu pesan para bawahannya, yang mengarahkan dan memberi
yang akan disampaikan sebelum sampai kepada contoh ke pegawai. Selain Ketua, pada Karang
pimpinan harus ke Kepala Seksi terlebih dahulu. Taruna Desa Munggugianti Sekretaris juga selaku
Komunikasi dalam organisasi yang terjalin dari pusat untuk mengirim dan menerima pesan ke
anggota ke pimpinan sangat penting dalam anggota lainnya sehingga bisa dikatakan juga
kelancaran kerja anggota, karena dalam tahap ini sebagai role model untuk semua anggota. Apa yang
anggota memberikan feedback dan selanjutnya disampaikan oleh Sekretaris semestinya
diteruskan kepada Kepala Seksi. diperhatikan oleh seluruh pegawai dan
2) Model Komunikasi yang Dominan Pada melaksanakannya.
Karang Taruna Desa Munggugianti Ketua menjadi pusat dalam pengiriman dan
penerima informasi di dalam Karang Taruna Desa
Model komunikasi yang dominan digunakan Munggugianti Karang Taruna Desa Munggugianti,
dalam Karang Taruna Desa Munggugianti yakni namun tidak selamanya karena ada kalanya anggota
model komunikasi roda. Hal tersebut ditunjukkan menyampaikan keluhan dan saran jika ada
dari indikator roda itu sendiri, indikator model kesalahpahaman yang dilakukan pimpinan.
komunikasi roda tersebut adalah memiliki c. Pemimpin memiliki wewenang dan
pemimpin, pemimpin sebagai pusat dalam mengirim kekuasaan penuh untuk mempengaruhi anggotanya
dan menerima pesan, dan pemimpin memiliki Pada beberapa bentuk pesan komunikasinya
kewenangan penuh, kekuasaan dalam harus melewati pimpinan dahulu tetapi hanya dalam
mempengaruhi anggotanya. Indikator model situasi dan keadaan tertentu. Dimana seseorang itu
komunikasi roda ini akan dijelaskan secara berurut memiliki wewenang mengenai suatu kebijakan
berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan. dalam seksinya. Pemimpin ialah orang memiliki
Indikator model jaringan komunikasi roda itu sendiri wewenang dalam memberikan instruksi orang lain
: dalam melaksanakan pekerjaannya untuk mencapai
a. Memiliki pemimpin tujuan organisasi. Sebagai pemimpin berperan aktif
Struktur model komunikasi roda ialah memiliki dan senantiasa ikut campur tangan dalam segala
pemimpin yang jelas dan posisinya berada di pusat. masalah yang berkenaan dengan kebutuhan anggota
Pemimpin ini adalah satu-satunya yang dapat organisasinya.
menerima dan mengirim informasi dari semua Pemimpin ikut merasakan kebutuhan-kebutuhan
anggota. Sehingga, jika ada anggota yang dan membantu menstimulir anggotanya dalam
berkomunikasi ke anggota yang lain maka setiap kegiatan yang dilakukan. Pola komunikasi
informasinya disampaikan ke pimpinan. Dalam seperti ini biasanya diterapkan oleh suatu kelompok
Karang Taruna Desa Munggugianti pimpinan dimana pemimpinnya memiliki kontrol penuh
menjadi penentu suatu kegiatan yang direncanakan terhadap seluruh anggota Griffin (2012).
berlangsung dengan memberikan arahan.
Model komunikasi roda merupakan model Kesimpulan Dan Saran
komunikasi yang memiliki pemimpin yang jelas.
Berdasarkan analisis tersebut sejalan dengan teori Kesimpulan
Robbins, mengemukakan bahwa jaringan roda
bergantung pada figur sentral yang bertindak sebagai Berdasarkan hasil penelitian yang dipaparkan
perantara komunikasi antara semua anggota pada pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa :
organisasi, jaringan roda akan ditemukan dalam 1. Dampak Pemberdayaan Karang Taruna Desa
sebuah tim dengan posisi pemimpin yang kuat, Munggugianti
efektifitas model roda memfasilitasi munculnya a. Karang Taruna Desa Munggugianti faham
seorang pemimpin. akan marwahnya sebagai Karang Taruna, dann
42 DIMENSI VOL 11, NO. 1, JUNI 2022

mengetahui pola organisasi terdahulu untuk ditentukan, agar proses jalannya pemberdayaan
dijadikan pembelajaran. masyarakat dapat segera dilaksanakan.
b. Karang Taruna Desa Munggugianti mampu 2. Karena keterbatasan waktu dalam
mengungkapkan gagasan di depan umum, dengan melaksanakan pengabdian, maka pemberdayaan
bekal penguasaan materi dan memperhatikan elemen dapat dilanjutkan oleh pengurus Karang Taruna,
penting dalam berkomunikasi. seperti melakukan Upgrading untuk penguatan
c. Antara Karang Taruna dan Pemerintah Desa organisasi; melakukan pelatihan leadership,
sudah memiliki persepsi atau pemahaman yang sama manajerial, dan pengarsipan; serta mengikuti atau
tentang Karang Taruna dan terciptanya Strategi menyelenggarakan workshop untuk menambah
Optimalisasi Organisasi Karang Taruna Desa keahlian anggota. Dengan begitu akan meningkatkan
Munggugianti sebagai Mitra Pemerintah Desa dalam Kemandirian Organisasi Karang Taruna Desa
Pemulihan Sosial Ekonomi. Munggugianti.
d. Karang Taruna Desa Munggugianti mampu 3. Mengenai Model Komunikasi Organisasi
membentuk kepanitiaan peringatan Hari yang dijalankan oleh Karang Taruna Desa
Kemerdekaan Republik Indonesia yang Ke-76. Munggugianti, keterlibatan anggota perlu lebih
Mampu menyusun program Kemerdekaan yang masif lagi. Agar terjalin mekanisme roda organisasi
dituangkan dalam proposal kegiatan, serta mampu yang optimal, untuk mencapai tujuan organisasi.
merealisasikan kegiatan.
2. Model komunikasi organisasi Karang Taruna
Desa Munggugianti Daftar Pustaka
Karang Taruna Desa Munggugianti menerapkan Ashary, L. (T.Thn.). Optimalisasi Pemberdayaan
semua model komunikasi yang dikemukakan oleh Karang Taruna Dalam Pengembangan Desa
Robbins yaitu : model komunikasi rantai, model Silomukti Kabupaten Situbondo. Prosiding
komunikasi roda, model komunikasi lingkaran, Seminar Nasional, 725-738.
model komunikasi jaringan bebas, dan model
komunikasi “Y”, menyesuaikan isi informasi atau Crisandye, Y. F. (2018). Peran Karang Taruna
pesan dalam situasi dan kondisi yang ada di Dalam Pengembangan Kreativitas Remaja.
organisasi. Jurnal Comm-Edu, 94-100.

3. Model komunikasi organisasi yang dominan Drs. I Nengah Sudiarta, M. (2017). Sinergi
di Karang Taruna Desa Munggugianti Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan
Desa (BPD) Dalam Pembangunan Desa di
Berdasarkan observasi dan wawancara yang Bidang Pendidikan di Desa Padangsambian Kaja
dilakukan peneliti, yaitu model komunikasi roda, Kecamatan Denpasar Barat Kota Denpasar Tahun
dimana Ketua selaku pimpinan menjadi sentralitas 2017 . Jurnal Kajian Pendidikan Widya Accarya
dalam berkomunikasi, pimpinan menjadi penentu Fkip Universitas Dwijendra.
suatu kegiatan yang direncanakan berlangsung
dengan memberikan arahan dan instruksi. Handayani, S. (2021). Model Komunikasi
Organisasi di Dinas Sosial Kabupaten Enrekang.
Saran Makassar: Universitas Muhammadiyah
Berdasarkan kesimpulan di atas maka penulis Makassar.
menyampaikan saran sebagai berikut : Imam Maulana Yusuf, A. N. (2019). Pelatihan E-
1. Karang Taruna Desa Munggugianti perlu Leaderships Bagi Karang Taruna P4DK. Abdimas
menyusun visi misi sebagai tujuan bersama, dan Galuh, 60-66.
menentukan struktural organisasi secara lengkap. Istifadhoh, N. (2020 ). Pemberdayaan Pemuda
Mengenai kebutuhan tersebut harus dilakukan Karang Taruna Melalui Sinau Bareng Ademos
penyusunan Time Line atau tenggat waktu yang Indonesia. Indonesian Interdisciplinary Journal
Of Sharia Economics, 147-154.
 Linda Nur Fitria, Hisnuddin Lubis Model Pemberdayaan Dan Komunikasi Organisasi…………… 43

Khaldun, R. (2016). Pemberdayaan (Pemuda) Suprayoga, A. I. (2016). Model Pemberdayaan

Karang Taruna Dalam Meningkatkan dan Karang Taruna di Kecamatan Cerme Kabupaten
Menumbuhkan Minat Bisnis Kresatif Di Desa Gresik. Asian Journal Of Innovation And
Giri Madia Kecamatan Lingsar Kabupaten Entrepreneurship, 134-147.
Lombok Barat. Transformasi, 168 - 185.
Teni Susanti, D. (2020). Sinergi dan Penguatan
Lita Latiana, I. H. (2018). Replikasi Sistem Kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi Bersama
Informasi Pembangunan Berbasis Masyarakat Lembaga Sosial Desa (LSD) Desa Anjani.
(SIPBM) Oleh Karang Taruna Kampung Malon Madaniya, 39-43.
Gunungpati Semarang. Skpm, 378-382.
Mansur Juned, R. D. (T.Thn.). Penguatan Peran
Pemuda Dalam Pencapaian Tujuan Ketiga
Sustainable Development Goals (SDGs) di
Karang Taruna Keluarahan Serua, Bojongsari,
Depok. Prosiding Seminar Hasil Pengabdian
Kepada Masyarakat.
Muhamad Hasan Basori, C. U. (2021).
Pemberdayaan Karang Taruna Dalam Pembuatan
E-Katalog Kampung Tematik Kota Semarang.
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Universitas Al
Azhar Indonesia , 21-33.
Mulyono, S. P. (2014). Sinergitas Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa Pasca Pemberlakuan UU No.
6 Tahun 2014 Tentang Desa. MMH, 438-444.
Nursanty. (2020). Peranan Lembaga
Kemasyarakatan Desa Sebagai Mitra
Pemerintahan Desa Dalam Pembangunan Desa
di Desa Sunda Kelapa Kabupaten Bengkulu
Tengah. Bengkulu: Universitas Bengkulu.
Rustiono, D. (2022). UNNES. Diambil Kembali Dari
Unnes.Ac.Id:
Https://Unnes.Ac.Id/Gagasan/Mewujudkan-
Sinergi-Organisasi
Sekarlina, A. D. (2016). Model Komunikasi Dalam
Organisasi Untuk Membangun Motivasi Kinerja
Karyawan . Malang: Universitas Muhammadiyah
Malang.
Stephen W. L., K. A. (2008). Teori Komunikasi.
Jakarta Selatan: Salemba Humanika.
Suprayoga, A. I. (2016). Model Pemberdayaan
Karang Taruna di Kecamatan Cerme Kabupaten
Gresik. Asian Journal Of Innovation And
Entrepreneurship, 134-147.