BTS Gedung Putih - Voice of America | Bahasa Indonesia VOA Indonesia

Tidak seperti sebelumnya, ketika perayaan Ramadan dan Idulfitri di Gedung Putih dihadiri ratusan tokoh muslim AS dan perwakilan negara-negara mayoritas muslim, tahun ini acara itu digelar kecil-kecilan dengan format berbeda. Pasalnya, muslim AS marah akan kebijakan Presiden Biden terkait Gaza.

Menurut hasil penghitungan sementara di KPU, pasangan capres-cawapres Prabowo-Gibran unggul jauh di atas kedua paslon lainnya. Prabowo sendiri telah menerima ucapan selamat dari sejumlah pemimpin negara, termasuk Rusia dan Inggris. Bagaimana dengan Amerika? Apa reaksinya?

Tahun 2024 akan menjadi tahun yang penting di Amerika Serikat dengan adanya pemilihan presiden yang kemungkinan akan mempertemukan kembali calon petahana Presiden Joe Biden dengan mantan Presiden Donald Trump, hingga peran AS di tengah konflik Israel-Hamas di Gaza yang belum tampak akan berakhir.

Delegasi menteri luar negeri KTT Bersama OKI-Liga Arab, termasuk Menlu RI Retno Marsudi, melobi anggota tetap Dewan Keamanan PBB untuk menyerukan gencatan senjata permanen di Gaza. Di sisi lain, Amerika Serikat mulai gerah dengan serangan Israel yang telah tewaskan belasan ribu penduduk Palestina.

Tak lama setelah militan Hamas menyerang Israel 7 Oktober lalu, Presiden AS Joe Biden mengunjungi Tel Aviv untuk menunjukkan dukungan bagi Israel. AS menyatakan bahwa Hamas tidak mewakili rakyat Palestina dan hanya menggunakan mereka sebagai tameng manusia. Apa peran AS dalam perang ini?

Dalam KTT AS-ASEAN pada awal September, Wakil Presiden Kamala Harris memimpin delegasi Amerika Serikat. Sementara tak kunjungi Indonesia, Presiden Joe Biden justru memilih singgah ke Vietnam. Mengapa demikian?